radartasik.com JAMANIS - Kelompok Santri Tani (Santani) bekerjasama dengan SMK Bina Insani dan Pondok Pesantren Al- Burhan, dalam hal mencetak santri dan siswa yang memiliki jiwa entrepreneur di bidang pertanian.
Karom, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Santani mengatakan, kerjasama ini dilakukan karena salah stau bidang yang memungkinkan hari ini pasca pandemi covid-19 yakni bidang pertanian.
"Mereka tidak hanya diajak diskusi, melainkan juga diajak praktek. Ketika di lapangan seperti itu, para siswa dan santri sangat termotivasi untuk ke depannya memiliki usaha di bidang pertanian," ujarnya kepada Radar, Rabu (27/10/2021).
Karom menganalisa, kedepan akan dihadapkan dengan persoalan krisis generasi di bidang pertanian.
Dengan demikian, Santani hadir ke sekolah sekaligus ke pesantren dalam upaya memberikan pemahaman, pengetahuan dan memotivasi para siswa dan santri, untuk menggeluti bidang pertanian.
Selain memahami ilmu agama, juga diharapkan mereka memiliki keterampilan dan skil di bidang pertanian untuk membangun kemandirian ekonomi.
"Selain sebagai upaya memperkenalkan aktivitas pertanian sejak dini, langkah ini penting untuk menanamkan kecintaan terhadap tanaman dan manfaat mengonsumsi produk pertanian yang sehat," kata dia.
Sementara itu, Abud Sehabudin, Kepala SMK Bina Insani Jamanis mengungkapkan, sangat menyambut baik terkait kerjasama yang dilakukan bersama santani.
Ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa khusunya dalam dunia pertanian.
Selain dengan Santani, SMK Bina Insani Jamanis juga Kerjasama dengan sejati petani shorgum Indonesia (Sepasi) dan POSRAYA Indonesia Tasikmalaya Raya.
"Kita pun kerjasama di dunia Industri pertanian. Sampai 10 lulusan terbaik dari SMK Bina Insani Jamanis Akan langsung diangkat menjadi pegawai CV. Shorgum Teguh Sentosa," ucapnya.
Abud menjelaskan, potensi pertanian bagi generasi muda sangat menjanjikan, karena hasil pertanian adalah kebutuhan dasar paling utama.
Dengan pengelolaan yang serius ditambah semangat, pemanfaatan teknologi, menjadikan peluang usaha pertanian modern yang memiliki prospek yang cerah.
Kata dia, berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh siswanya dari mulai pemilihan bibit, penyemaian, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen, pengemasan sampai pemasaran produk.
"Jadi kami melaksanakan praktek rata-rata satu minggu 4 kali, bahkan full 6 kali. Itu tergantung garapan dan kondisi cuaca, jika cuaca hujan biasanya lebih sering," kata dia. (radika robi)