Janda & Kekasihnya Tewas, Para Penghuni Kosan di Cisayong Bubar

Selasa 26-10-2021,14:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TASIK - Kasus kematian Widia dan Sutriono memberikan kesan horor bagi warga sekitar, khususnya para penghuni kontrakan di Cibodas Pasar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya tersebut. Kontrakan itu pun, kini langsung ditinggalkan para penghuninya pasca peristiwa maut itu.

Sejak kasus penemuan jenazah Widia dan Sutriono, suasana di lokasi menjadi berbeda dari biasanya. Delapan kamar di tempat itu kini sepi ditinggalkan penghuninya.

Salah seorang warga, Nana (50), menyebutkan bahwa para penghuni kontrakan itu langsung pindah pasca penemuan mayat Widia dan Sutriono. Sebab kematian tragis dua orang itu memberikan kesan lain bagi mereka. “Pada takut, jadi pindah,” ucapnya.

Bukan hanya penghuni, dia dan warga lain pun lebih memilih memutar jalan ketika harus melewati area tersebut. Khususnya, ketika malam hari di mana aura kengerian lebih kuat. “Merinding kalau lewat situ,” ungkapnya.

Ketakutan tersebut, kata dia, cukup wajar. Mengingat peristiwa naas itu baru pertama kali terjadi di Cibodas Pasar. Sehingga butuh waktu yang tidak sebentar untuk menghilangkan kesan horor itu. “Mudah-mudahan segera normal lagi,” katanya.

Padahal, kontrakan tersebut sebelumnya kerap terisi penuh oleh penghuni kos. Selain karena lokasinya di pinggir jalan utama, harganya pun cenderung murah untuk para pekerja.

Salah seorang penghuni kontrakan yang memilih pindah, Ervi (30), mengaku kejadian yang menimpa tetangganya sangat mengejutkan. Sehingga ada rasa takut dan trauma ketika harus tetap tinggal di tempat itu. “Jadi lebih baik pindah dari pada ketakutan,” ucapnya.

Sebelumnya, warga menemukan Widia dan Sutriono meninggal di kontrakan tersebut. Keduanya mengalami luka bekas tembakan di leher (widia) dan dada (Sutriono).

Hasil penyelidikan polisi, Sutriono diduga terlebih dahulu membunuh Widia dengan senjata api. Setelah itu dia pun mengakhiri hidupnya dengan menembak dadanya sendiri.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan pelaku membunuh korban menggunakan senjata api (senpi) jenis pistol. Namun belum dipastikan apakah pistol organik atau rakitan.

”Diduga penembakannya dilakukan saat jalan raya padat kendaraan. Jadi tak terdengar ada suara letusan oleh tetangga. Lokasi kamar kosan kan dekat jalan raya,” terangnya.

Sedangkan terkait ada luka jeratan di leher korban, menurut informasi tetangga karena pelaku dan korban sering ribut. ”Luka tembak korban di leher, sedangkan pelaku di dada. Jadi korban dibunuh dulu lalu pelaku bunuh diri. Kami telah menemukan proyektilnya,” bebernya. (rga)
Tags :
Kategori :

Terkait