Radartasik, JAKARTA - Para peneliti terus mencari penyebab kasus hepatitis misterius yang menyerang pada anak. Hasil penelitian terbaru mengerucut pada dugaan hepatitis misterius itu karena antigen Covid-19. Selain itu, terkait juga dengan adenovirus.
Peneliti yang mengaitkan penyebab hepatitis misterius dengan antigen virus Korona itu diterbitkan oleh The Lancet Gastroenterology and Hepatologi.
BACA JUGA:Di Kabupaten Tasikmalaya, Kini Ada 129 Ekor Sapi dan Kerbau Positif Penyakit Mulut dan Kuku
Dari hasil penelitian itu diketahui kebanyakan anak mengalami gejala gastrointestinal lebih awal, kemudian penyakit kuning dan dalam beberapa kasus, gagal hati akut. Namun, virus hepatitis A, B, C, D dan E tidak ditemukan dalam kasus yang dilaporkan.
“Kemungkinan hepatitis akut pada anak-anak setelah infeksi Covid-19 tidak dapat dikesampingkan, daripada hipotesis patogen AdV (adenovirus) yang sebelumnya diusulkan oleh Keamanan Kesehatan Inggris. Badan (UKHSA), antara lain karena tidak ada adenovirus yang terdeteksi pada biopsi hati pada anak dengan hepatitis akut saat ini,” tegas co-Head of the Center for Emerging Viral Diseases di Rumah Sakit Universitas Jenewa, Isabella Eckerle seperti dikutip oleh jawapos.com.
Penyebab Diduga Covid-19
Para peneliti menilai bahwa kasus hepatitis akut baru-baru ini pada anak-anak mungkin merupakan akibat dari infeksi virus Korona, diikuti oleh infeksi adenovirus setelah munculnya reservoir virus di saluran usus.
Setelah infeksi virus Korona, reservoir virus dapat menyebabkan aktivasi sel imun yang diperantarai super antigen berulang, seperti Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C).
Jika reservoir seperti itu ada dan anak kemudian menjadi terinfeksi adenovirus (AdV), efek yang diperantarai superantigen ini mungkin lebih jelas dan dapat menyebabkan kelainan kekebalan seperti hepatitis parah akut yang baru-baru ini dilaporkan.
Persistensi virus Korona di saluran pencernaan anak-anak menghasilkan pelepasan berulang protein virus dalam sel epitel usus, yang mengarah ke aktivasi kekebalan.
BACA JUGA:Rusia Tanggapi Dengan Sinis Tawaran Uni Eropa Yang Ingin Mengosongkan Persediaan Gandum di Ukraina
Dan, aktivasi sel kekebalan yang dimediasi superantigen ini telah diidentifikasi sebagai mekanisme penyebab MIS-C, menurut hasil penelitian. MIS-C sangat terkait dengan infeksi virus Korona dan telah memicu kekhawatiran luas sejak April 2020.
Kondisi ini menyebabkan peradangan di berbagai organ termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, perut dan hati, bahkan dapat menyebabkan kegagalan organ multipel dalam kasus yang parah, yang dapat menyebabkan kematian anak-anak.
BACA JUGA:Wabah PMK, Penjualan Daging Menurun