Radartasik.com, TASIKMALAYA - Menghafal Al-Qur'an memerlukan semangat dan motivasi yang tinggi untuk bisa sampai pada tahap tahfidzul Qur'an. Sampai pada tahap hafidz ini bukanlah perkara yang mudah, sebab banyak faktor penghambat, seperti rasa bosan dan malas maupun dari lingkungan yang kurang mendukung.
Forum Huffazhil Quran (FHQ) Jawa Barat mampu menyiasatinya agar tiap tahunnya melahirkan ribuan anak penghafal Al-Quran. Lewat Tahfidz Super Camp, tiap angkatan melahirkan ribuan anak penghafal Al-Quran. Seperti acara yang dilangsungkan di Danau Lemona, Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya, FHQ Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan keempat.
“Untuk tahun ini pesertanya kita batasi hanya 600 orang. Kami memaklumi hal ini berkaitan dengan masa PPKM pandemi Covid-19,” ungkap Tesa Priagnesa SIp, selaku panitia lokal Kecamatan Salopa kepada radartasik.com saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Kawasan bagian dalam Danau Lemona diisi tenda para peserta Tahfidz Super Camp Keempat. (Dok Lemona for radartasik.com)
Biasanya, sambung Tesa, peserta mencapai lebih dari seribu lima ratusan pelajar. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat dan dihimpun dalam sebuah kegiatan bertajuk Tahfidz Super Camp. “Ini yang keempat. Tapi pesertanya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” cetus dia.
Dalam kegiatan super camp ini, sambung Tesa, para siswa atau santri diuji hafalan secara acak. Tekhnik ini senantiasa agar santri betul-betul mengausai hafalan. “Lewat super camp, lingkungan dan suasana tidak monoton di dalam ruangan kelas. Ini yang membuat para penghafal AL-Quran ini termotivasi,” terangnya.
Kegiatan super camp, menurut Tesa juga diisi dengan pembekalan kepada guru pembimbing. Sehingga para guru pendamping memiliki kemampuan mengajar dan mendampingi anak didik secara tepat. (try/radartasik.com)