radartasik.com - PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Ciamis terus berupaya memerangi penyebab gangguan Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari layang-layang berkawat, Rabu (13/10/21).
Untuk menurunkan gangguan tersebut, ULTG Ciamis sudah melakukan beberapa action ke lapangan.
Diantaranya dengan cara sweeping layang-layang secara konsisten, sosialisasi menggunakan brosur, kalender, spanduk dan banner.
Kemudian memasang iklan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Tasikmalaya dan talkshow menggunakan radio.
Lalu, pemasangan informasi melalui ATCS di setiap traffic light di wilayah Kota Tasikmalaya.
Keberadaan ULTG Ciamis ini sebagai unit layanan transmisi yang membawahi Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 KV Tasikmalaya, Gardu Induk (GI) 150 KV Tasikmalaya, Gardu Induk (GI) 150 KV Ciamis, Gardu Induk (GI) 150 KV Banjar, Gardu Induk (GI) 150 KV Karangnunggal dan Gardu Induk (GI) 70 KV Pangandaran.
Tugasnya mengelola transmisi suplai utama yang mengalirkan listrik ke pelanggan sampai ke Jakarta.
Keberadaan GITET 500 KV Tasikmalaya dan SUTET 500 KV Tasikmalaya-Depok sebagai backbone jalur selatan.
Maka, ketika jalur ini terganggu, salah satunya oleh gangguan layang-layang berkawat sebagian aliran listrik di pulau Jawa sampai ke Istana Presiden juga akan mengalami dampak.
Manager Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Ciamis, Suswoyo menjelaskan, hingga saat ini layang-layang yang menggunakan tali kawat dan sejenisnya menjadi salah satu faktor utama terjadinya gangguan aliran listrik di PLN.
Penggunaan tali berbahan dasar kawat pada layang-layang, terang dia, seringkali mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jaringan listrik PLN yang berdampak pada pemadaman listrik di beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.
Menurutnya, permainan layang-layang baik itu yang menggunakan tali kawat maupun benang biasa, bukan hanya mengancam jaringan listrik tetapi bisa mengancam dan membahayakan jiwa manusia.
“Dampaknya sangatlah berbahaya, bagi para pemain layang-layang, bilamana benang atau tali kawat layang-layang terkena saluran listrik. Juga menyebabkan listrik padam sehingga merugikan masyarakat yang sehari-hari membutuhkan listrik,” terang Suswoyo, kepada Radar, Rabu (13/10/21).
Dia menjelaskan, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PLN ULTG Ciamis untuk menurunkan gangguan akibat layang-layang diantaranya adalah sweeping layang-layang secara konsisten.
Kemudian, sosialisasi menggunakan brosur, kalender, spanduk dan banner. Iklan sosialisasi peraturan daerah (Perda) Kota Tasikmalaya dan talkshow menggunakan radio. Pemasangan informasi melalui ATCS di setiap traffic light Kota Tasikmalaya.
Kategori :