Siswanya Ikut Tawuran, Kadisdik : PTM Bakal Ditunda Selama 1 Bulan

Jumat 01-10-2021,16:10 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, KARAWANG - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang menegaskan bagi sekolah yang siswanya terlibat tawuran maka proses pembelajaran tatap muka (PTM) ditangguhkan selama satu bulan ke depan. Hal itu dikatakan  Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Karawang, Asep Junaedi, menanggapi terjadi tawuran antar pelajar hingga adanya korban di daerah tersebut.

 “Bagi sekolah yang terlibat tawuran, maka PTM-nya akan ditangguhkan atau ditunda selama 1 bulan,” ujar Kadisdik seperti dilansir pasundanekspres.co, Jumat (01/10/2021).

Kadisdik pun mengakui jika baru-baru ini terjadi tawuran antar pelajar yang mengakibatkan korban luka salah satu siswa SMPN 1 Cilamaya. Kendati diakuinya pula siswa yang menjadi korban tawuran tersebut sedang tidak mengikuti PTM di sekolah. Karena saat itu PTM hanya untuk siswa kelas VII.

“Walaupun siswa yang  tgerlibat tawuran sedang tidak melaksanakan PTM, saya katakan kepada kepala sekolah, siswa tersebut tetap menjadi tanggung jawab pihak sekolah,” tuturnya.

Ditanya soal sering terjadinya tawuran antar pelajart di Karawang, Kadisdik mengatakan pihanya akan menindaklanjuti dan memonitoring agar tidak terulang kembali. “Ketika terjadi tawuran itukan semuanya ditangani oleh pihak keamanan. Kita hanya memantau dengan memberikan keterangan, biasanya pihak keamanan langsung kepada pihak sekolah yang siswanya terjadi tawuran,” katanya.
 
Sementara itu, Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat, Wawan Wartawan meminta semua pihak terkait bisa melakukan fungsi dan perannya dengan baik terkait terjadinya tawuran antar pelajar di Karawang.

“Tawuran pelajar berawal dari Kondisi emosional yang tidak terjaga dan ketidakmampuan buat menahan diri dari amarah. Tawuran manifestasi dari emosi yang tidak terkontrol dalam menghadapi suatu “serangan” dari suatu kelompok lain,” ujarnya.

Dikatakan Wawan, Peran serta keluarga dalam hal ini orang tua sangat mempunyai peranan yang sangat penting untuk meminimalisir budaya tawuran dikalangan pelajar, orang tua yang selama pandemi ini selalu berinterkasi degan anaknya diharapkan bisa berperan secara efektif.

“Pemerintah derah dan juga pihak kepolisian melakukan tindakan-tindakan preventif dan melakukan tindakan terarah dan terukur dalam menindak para pelaku tawuran,” katanya.

Wawan mengatakan, pihak sekolah tentunya harus segera melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa mengurangi beban psikologis siswa, semisal melakukan kegiatan-kegiatan olah raga,seni dan budaya untuk menyalurkan energi para siswa
 
“Selain dari peran serta orang tua, peran serta sekolah juga harus bekerja ekstra ketat. Apalagi dimasa pandemi ini, selain harus menyiapkan prokes pelaksanaan PTM yang akan digelar mereka juga harus memikirkan strategi-strategi mengurangi bahaya tawuran pelajar. Apalagi situasional pandemi ini secara psikologi menggangu juga emosional anak didik,” pungkasnya.(use/vry/pasek)

Tags :
Kategori :

Terkait