Polisi Buru Geng Motor yang Aniaya Dua Warga, Satu Korban Jari Tangannya Putus

Selasa 28-09-2021,12:52 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, CIREBON - Polresta Cirebon saat ini tengah memburu kelompok geng motor yang telah melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap dua warga Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon 

Sebelumnya keluarga korban telah melaporkan kejadian penyerangan itu ke Polsek Arjawinangun, pada Senin siang (27/9). “(Laporannya) sudah kami terima, dan lagi diproses,” kata Kasatreskrim Polresta Cirebon, Kompol Rina Perwitasari, Senin (27/09/2021).

Sementara itu Kapolsek Arjawinangun Kompol R Nana Ruhiana mengatakan pihaknya menerima laporan dari keluarga korban penyerangan geng motor itu pada Senin (27/09/2021) sekitar pukul 13.00 WIB. Selanjutnya sesuai prosedur, kasus tersebut akan ditindak lanjutin dengan mengumpulkan keterangan dari saksi dan mengumpulkan barang bukti.

“Kami baru menerima laporan pukul 13.00 WIB. Baru akan kita tindak lanjuti,” katanya.

Kapolsek pun mengungkapkan adanya kejadian penyerangan oleh geng motor terhadap warga tersebut pihaknya akan kembali meningkatkan patroli di wilayah-wilayah yanmg dinilai rawan. 

“Kami akan meningkatkan patroli di lokasi rawan, sesering mungkin. Setiap ada kelompok bermotor yang berkumpul akan kita bubarkan dan kita pantau,” tandasnya. 

Sementara itu salah satu korban penyerangan oleh geng motor bernama Edi Muhaedi, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.  Pasalnya korban mengalami sejumlah luka di bagian tangan dan wajahnya. Bahkan tangan korban yang putus harus dilakukan operasi. Sementara korban lainnya Fawaid sudah diperbolehkan pulang karena luka yang dialami tidak serius.

Kakak ipar Edi, Abul mengungkapkan, kondisi kerabatnya itu perlu tindakan medis. Salah satunya operasi pada jari tangannya. “Adik saya harus dioperasi. Cuma terkendala biaya. Harus ada Rp30 juta untuk biaya operasi dan rawat inap,” ungkapnya kepada Radar Cirebon.

Dia mengaku cukup kebingungan mencari uang untuk biaya perawatan Edi. Sebab, keluarganya tergolong tidak mampu. “Kita orang tidak mampu, bingung apa yang mau dijual,” akunya.

Seperti diketahui, Edi Muhaedi (24) dan Fawaid warga Blok 3, Desa Tegalgubug Lor keduanya menjadi sasaran amuk geng motor. Kebrutalan geng motor berinisial AS itu bermula saat Edi dan Fawaid usai bermain dari rumah temannya di Tegalgubug Kidul.

Mereka pulang ke rumah dengan naik motor pada Minggu dini hari (26/9) sekitar pukul 02.30 WIB. Setibanya di lokasi kejadian, Blok Al Barokah, Desa Tegalgubug Lor, keduanya berpapasan dengan rombongan geng motor AS.

Rombongan geng motor itu langsung menyerang. Jelas saja, Edi dan Fawaid panik sampai motor yang dinaikinya menabrak gerobak pedagang kaki lima yang ada di pinggir jalan.

Keduanya pun terjatuh. Melihat itu kawanan geng motor tersebut turun dan mengeroyok korban sambil menyabetkan celurit yang dibawanya ke arah Edi. 

Dalam kondisi terluka Edi dan tem,annya bersuaha lari menuju permukiman. Beruntung, 500 meter dari lokasi kejadian ada warga yang sedang nongkrong. Sehingga, saat Edi meminta tolong langsung didekati.

Melihat ada warga, kelompok berandal motor itu bubar. Edi yang mengalami luka serius segera dilarikan ke Puskesmas Tegalgubug. Namun karena lukanya cukup parah, Puskesmas Tegalgubug tak sanggup dan merujuk korban ke RSUD Arjawinangun. (cep/rc)

Tags :
Kategori :

Terkait