Radartasik, KOTA TASIK – Polres Tasikmalaya Kota memastikan bahwa remaja yang ditemukan berlumuran darah oleh warga Cieunteung, merupakan korban kecelakaan lalu lintas.
Korban yang dinyatakan meninggal dunia pagi harinya di RSUD Doktor Soekardjo itu, semula sempat dikabarkan sebagai korban kekerasan dari kelompok geng motor.
Menjawab kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial, petugas Polsek Cihideung bersama Polres Tasikmalaya Kota, melakukan penyelidikan. Bahkan olah TKP ulang dilakukan Satgas Lima Polres Tasikmalaya.
BACA JUGA:Hati-Hati Lintasi Jalur Gentong, Solar Berceceran di Jalanan
Indentitas korban pun diketahui bernama Vilan (15) warga Cimuncang, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
"Hasil Penyelidikan dan Olah TKP, dapat dipastikan korban sebelumnya terlibat kecelakaan lalu lintas," ujar Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan melalui KBO Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Ridwan Budiarta wartawan, Rabu (04/05/22).
"Adanya keterangan saksi yang merupakan kakak dari korban yang saat itu bersamaan dalam satu motor, menjelaskan bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan. Dan pada olah TKP ini turut disaksikan oleh rekan korban yang merupakan pengendara sepeda motor yang ditumpangi korban. Luka-luka dari fisik baik saksi maupun korban identik dengan luka akibat kecelakaan lalu lintas," sambungnya.
BACA JUGA:Gara-gara Tak Sengaja Pergoki Tetangganya Tengah Nyabu, Pardiansyah pun Dibacok
KBO Reskrim mejelaskan, berdasarkan keterangan beberapa saksi, pada saat malam takbiran korban bersama rekan-rekannya sekitar 7-8 orang sedang nongkrong sambil menenggak miras di salah satu angkringan di Jalan Gunung Sabeulah.
"Dari keterangan para saksi, saat itu mereka melihat Patroli Polisi yang akan lewat, kemudian mereka ketakutan dan berhamburan lari ke Jalan Sukalaya 3. Tapi karena kondisi mereka dalam pengaruh miras, saat itulah korban bersama kakaknya mengalami kecelakaan dan terjatuh," bebernya.
Menurut para saksi, ketakutannya itu dikarenakan melihat Mobil Patroli Gabungan antisipasi kerawanan malam takbir yang akan lewat di tempatnya nongkrong.
"Kegiatan Patroli Gabungan tersebut tidak menyentuh ke lokasi mereka nongkrong, hanya lewat saja karena berkeliling mengantisipasi kerawanan malam takbiran," tambahnya.
Soal korban ditemukan di daerah Cieunteung sementara TKP kecelakaan di Sukalaya 3, dijelaskan Iptu Ridwan bahwa korban berpindah dari TKP kecelakaan karena dibawa oleh saksi lain yang merupakan temannya.
Di TKP kecelakaan, korban dalam kondisi pingsan kemudian teman-temannya membawa naik sepeda motor. Karena panik dengan kondisi korban yang pingsan, temannya menurunkannya di sebuah Gang di Wilayah Cieunteung, berjarak sekitar 1 km dari TKP ke-1 ke TKP ke-2.
"Saat itu korban dalam kondisi luka dan pingsan. Korban ditemukan oleh warga dan dilaporkan ke pihak Kepolisian kemudian dibawa ke Rumah Sakit," jelasnya.