Fenomena Ratusan Burung Pipit Mati Mendadak di Kantor Wali Kota Gegerkan Warga, Sebelumnya Terjadi di Pulau Bali

Rabu 15-09-2021,11:10 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, CIREBON — Para pegawai yang bekerja di lingkungan Balaikota Cirebon, Selasa pagi (14/09/2021) dikagetkan dengan adanya ratusan burung jenis pipit dan burung gereja yang berjatuhan dan mati mendadak di sebuah pohon di halaman parkir kantor wali kota tersebut.

Tentu saja peristiwa langka yang baru pertama kali terjadi di Cirebon tersebut menarik perhatian para pegawai dan warga di Kota Wali tersebut. Apalagi belakangan rekaman video yang memperlihatkan ratusan burung yang mati mendadak itu tersebar ke berbagai media sosial dan aplikasi perpesenan instan. 

Prasijo Raharjo Utomo, salah satu pegawai di lingkungan Balaikota Cirebon  mengungkapkan, kejadian berjatuhan dan matinya burung jenis pipit dan burung gereja tersebut terjadi sesaat setelah hujan turun di Kota Cirebon.

“Mungkin karena kehujananan, jadi burungnya kebasahan dan pada jatuh. (Apalagi) Pohon ini memang tempat kumpulnya burung itu. Biasanya banyak di sini,” kata Prasijo seperti dilansir radarcirebon.com.

Berdasarkan pemantauan di lokasi tidak semua burung yang berjatuhan itu mati, ada sebagian diantanya yang masih hidup. Demikian juga lokasi berjatuhannya burung itu tidak semua jatuh persis di bawah pohon, ada diantaranya yang jatuh ke saluran air dan sebagian lagi di area rerumputan.

Sementara itu untuk mengetahui penyebab berjatuhan dan mati mendadaknya ratusan burung jenis pipit dan burung gereja itu sejumlah petugas dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan bidang Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Cirebon diterjunkan ke lokasi. Mereka bermaksud ingin mengambil sampel dari bagian organ dalam burung tersebut, yaitu bagian kloaka dan faring, guna dilakukan pemeriksaan secara PCR di Bandung. 

“Nanti kita akan uji PCR untuk mengetahui penyebabnya apa. Kebetulan di Kota Cirebon belum bisa. Mungkin di Bandung dan Subang,” kata drh Tri Angka, Tim Medis Veteriner DKPPP Kota Cirebon.

Hasil pemeriksaan tersebut tentunya masih harus menunggu. Tetapi hal itu penting untuk mengetahui penyebab dari fenomena ratusan burung yang mendadak jatuh dan mati itu. Apakah murni karena faktor cuaca atau penyakit.

Tri Angka menambahkan, pengujian ini juga penting untuk penanganan selanjutnya. “Ini kan kejadian pertama kali di Cirebon. Jadi perlu diuji untuk mengetahui kasusnya apa. Dan supaya ke depan penanganannya juga kita tahu seperti apa,” katanya.

Sejauh ini, Tri Angka memprediksi, burung yang mendadak berjatuhan bisa jadi karena faktor musim. “Burung ini kan unggas dan bisa karena pengaruh musim. Kebetulan sekarang juga musim tanam, mungkin makan tanaman mengandung pestisida,” tuturnya. 

Seperti diketahui, fenomane serupa juga terjadi di Gianyar, Bali pada Kamis (09/09/2021) pekan lalu. Peristiwa itu persisnya terjadi area pemakaman di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Namun saat itu jumlah burung yang berjatuhan dan mati mencapai ribuan ekor. 

Hanya saja kesamaan dari kedua dua fenomena ini adalah burung-burung tersebut mendadak berjatuhan dan mati usai turun hujan. (rdh/rc)

Tags :
Kategori :

Terkait