Wow... Harga PCR di Daerah Lebih Mahal dari Tiket Pesawat, Selisihnya Bisa Mencapai Rp500 Ribu

Rabu 11-08-2021,18:43 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, MANADO - Kurangnya fasilitas laboratorium dan rumah sakit di daerah yang memiliki alat penguji Covid-19, membuat harga PCR masih sangat mahal. Kondisi ini tentu sangat memberatkan warga yang akan melakukan perjalanan ke wilayah Pulau Jawa dan Bali. Pasalnya, ada ketentuan perjalanan menggunakan pesawat harus disertakan hasil PCR maksimal 2x24 jam selain kartu vaksin.

Berdasarkan informasi yang erhasil dihimpun JPNN.com dari sejumlah laboratorium di daerah, harga PCR sangat mahal jika dibandingkan wilayah Jakarta. Ambil contoh wilayah Yogyakarta, harga PCR dibanderol Rp900 ribu untuk 1x24 jam.

Begitu juga di Manado kisarannya Rp900 ribu sampai Rp1,6 juta. Bandingkan dengan harga tiket pesawat dari Manado ke Jakarta misalnya hanya Rp1,1 juta, artinya ada selisih Rp500 ribu jika penumpang mengambil tes PCR Rp1,6 juta (8 jam hasilnya ke luar).

Sedangkan dari Manado ke Surabaya harga tiketnya sekitar Rp800 ribu. Suti, warga Yogyakarta menceritakan bagaimana kendalanya memberangkatkan orangtuanya ke Manado karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai vaksinasi hingga tes PCR

"Saya sampai stres karena PCR di sini mahal. Iya kalau hasilnya negatif. Kalau positif bagaimana," keluh Suti kepada JPNN.com, Selasa (10/08/2021).

Keluhan juga disampaikan Eko Prijanto, warga Tangerang Selatan yang tertahan lama di Manado karena adanya aturan PPKM yang berubah-ubah. Diceritakannya, saat menuju Manado pada 17 Juli, syaratnya PCR dan vaksin. Namun, PCR di Jakarta banyak pilihan sehingga harganya lebih terjangkau sekitar Rp750 ribu untuk 1x24 jam. Syarat tersebut tiba-tiba berubah ketika perpanjangan PPKM Darurat ke PPKM level 4.

"Waktu itu ada tambahan aturan anak usia 18 tahun ke bawah tidak bisa terbang. Kemudian berubah lagi menjadi anak usia 12 tahun ke bawah yang tidak bisa terbang," terangnya.

Dia juga mengaku kesulitan mencari lokasi PCR karena sangat terbatas dan harganya mahal. Baik Suti maupun Eko berharap ada kebijakan pemerintah yang lebih berpihak kepada masyarakat. Sebaiknya syaratnya jangan terlalu memberatkan masyarakat.

"Memang sih ini demi keamanan penumpang juga. Swab antigen dan vaksin, saya rasa cukup karena kereta saja tidak pakai PCR," kata Eko.(esy/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait