Radartasik.com, JAKARTA - Anggota Advokasi Bidang Perempuan dan Anak LBH Yayasan Azas Musyawarah (LBH YAMUS), Savira Audia menyoroti tidak dilakukannya penahanan terhadap Dinar Candy. Pasalnya jika memang perempuan yang berprofesi sebagai DJ itu dijerat UU pornografi atau pornoaksi dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, maka semestinya dilakukan penahanan.
“Ancamannya 5 tahun atau lebih, dapat dilakukan penahanan. Nah Dinar Candy kan tersangka pornografi atau pornoaksi yang ancaman hukumannya 10 tahun. Semestinya ditahan,” kata Savira Audia kepada dalam keterangannya, Sabtu (07/08/2021).
Savira menambahkan, dari bukti-bukti yang diamankan pihak kepolisian Dinar Candy sudah memenuhi syarat dilakukan penahanan terhadap sahabat Nikita Mirzani itu.
Hal tersebut juga untuk memastikan tersangka tidak mengulangi perbuatannya kembali serta melarikan diri.
“Kalau tidak ditahan, lantas sejauh mana Kepolisian dapat menjamin dia tidak melakukan kembali, melarikan diri dan menghilangkan barang bukti? Sedangkan postingan aksi di instagramnya saja sudah dihapus, dia sudah berupaya menghilangkannya,” tutur Savira.
Selain itu, kata dia, tindakan Dinar itu berpotensi merusak generasi bangsa dan membuat martabat perempuan Indonesia jatuh karena dikenal sebagai bangsa timur yang menjunjung tinggi adab dan adat.
“Tindakan dia ini dapat berpotensi meruntuhkan martabat perempuan Indonesia yang dikenal menjunjung tinggi adab dan adat,” ujarnya.
AYAH DINAR JATUH SAKIT
Sementara itu akibat mengetahui dirinya terjerat hukum, Dinar Candy mengaku ayah, Acep Ginayah jatuh sakit.
"Ada yang kasih tahu tadi, terus Bapak langsung kayak jatuh sakit. Aku kayak, 'Aduh, bagaimana ya'," ujar Dinar Candy di kediamannya kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan.
Dinar mengatakan bahwa dirinya sengaja tak mengabarkan masalah hukum yang dihadapinya kepada orang tuanya.
"Aku enggak mengabarkan dari kemarin karena Bapak, kan, habis sakit dua minggu, malah tadi dikasih tahu sama tetangga, 'Ini Dinar begini' terus ramai di sana," ucapnya.
Alasannya, dia tidak ingin membuat Ayah dan Ibunya khawatir. Namun ternyata, orang tuanya mendengar kabar tak mengenakkan itu dari tetangga mereka. "Maksudnya kasihan bapak, kan, apalagi dia itu orangnya awam begitu," imbuhnya. (fir/pojoksatu/jpnn)