Pangandaran Butuh 20 Alat Pendeteksi Tsunami. Kini Tersisa Dua yang Berfungsi.

Minggu 18-07-2021,22:45 WIB
Reporter : Tiko

RADARTASIK.COM, PANGANDARAN— Panjang garis pantai di Kabupaten Pangandaran terbentang 91 kilometer. Idealnya, untuk panjang garis pantai tersebut dibutuhkan lebih dari 20 titik alat pendeteksi tsunami atau early warning system (EWS).

Terkini Kabupaten Pangandaran hanya memiliki dua alat pendeteksi tsunami saja. ”Keduanya masih aktif dibunyikan setiap bulan, sebagai percobaan,” ungkap Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani, Minggu (18/7/2021).

Menurut Dani, dua EWS tersebut terletak di Bojongsalawe Kecamatan Parigi dan Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran. Diakuinya, Kabupaten Pangandaran setidaknya perlu 20 lebih EWS. “Pantai Pangandaran saja perlu lebih dari satu EWS,” ujarnya.

Pihaknya juga mengaku sudah mengajukan penambahan EWS kepada pihak Provinsi Jawa Barat. ”Kalau usulan sudah, kita ingin menambah beberapa buah terutama di daerah yang rawan,” ucapnya.

Sementara daerah rawan yang dimaksud Dani adalah Pantai Pangandaran, Legokjawa, Batuhiu, Madasari dan Ciparanti. ”Karena daerah tersebut padat penduduknya,” terangnya.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pangandaran Jajang Herliana Lilihar menambahkan, EWS berfungsi untuk meminimalisir terjadinya korban saat tsunami.

”Ada waktu 20 menit setelah ada gempa untuk mengevakuasi warga. Lima menit awal dibutuhkan untuk menganalisis potensi terjadinya tsunami, jika berpotensi maka EWS dibunyikan,” ucapnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait