Kibar Budaya 6, Geliatkan Ekonomi Kreatif

Senin 21-06-2021,14:30 WIB
Reporter : syindi

RADARTASIK.COM,  CIHIDEUNG — Agenda tahunan yang digelar rumpun seni yang terhimpun dalam Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) resmi dimulai.

Kibar Budaya Jilid 6 Tahun 2021, akan kembali mewarnai Kota Resik ditandai dengan pembukaan event tahunan itu di Mayasari Plaza.

Plt Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf mengungkapkan di tengah pandemi Covid-19, kegiatan yang didukung Pemkot tersebut harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Meski semua serba terbatas, baik dari sisi apresiator yang hadir, jumlah peserta yang tampil serta aspek lainnya tidak harus menjadi batasan daya kreatif pegiat seni yang tampil dalam rangkaian agenda Kibar Budaya.

“Pelaku seni harus terus berkreasi, selain menghibur masyarakat, juga diharapkan bisa mendongkrak geliat perekonomian khususnya ekonomi kreatif di masa pandemi ini,” harap Yusuf, saat membuka Kibar Budaya Jilid 6, Minggu (20/6/2021).

Menurut dia, DKKT lewat agenda itu harus bisa mempromosikan bahkan memasarkan potensi kreatif daeA­rah. Namun, tetap mengindahkan keA­tentuA­an dan peraturan yang diterbitkan Satgas Covid-19, agar tidak terjadi klaster yang diawali dari kegiatan kesenian itu.

“Saya tekankan, perhatikan prokes. Ekonomi kreatif terus bergeliat dan terpromosikan lewat helaran Kibar Budaya.

Jadikan momen ini sebagai ajang promosi potensi kita, juga memasarkan agar pelaku seni semakin sejahtera,” harap Yusuf.

Pada peluncuran kegiatan itu, menampilkan kolaborasi dari tiga rumpun seni dibawah naungan DKKT. Mulai dari rumpun baru yang diresmikan di kepengurusan periode ini, yakni Seni Religi. Menampilkan marawis syulthon, hadroh Al-Mu'min, Nasyid ANN Tasikmalaya. Kemudian Rumpun Tata Busana, menampilkan cipta pesona busana muslim dan fashion musical yang melibatkan 50 peraga busana. Di rumpun seni tari, para penari menampilkan kreasi flora, fauna, pencak silat, kaulinan, tari kolosal ketuk tilu dan sulanjana yang melibatkan 50 penari kolosal. Mereka terdiri dari para penari binaan Sanggar Mayang Binangkit, Dewa Motekar, Sekar Manis, Kirana Sarimbit dan Setra Galunggung.

“Kolaborasi tiga rumpun ini, semoga menghibur pengunjung maupun apresiator yang menyaksikannya secara daring, sebab pertunjukan ini kami gelar secara hybrid merujuk ketentuan satgas penanganan covid-19 berkaitan protokol kesehatan,” ujar Ketua DKKT Bode Riswandi.

Menurut Bode, pagelaran itu dilaksanakan terbatas dengan durasi yang terbilang singkat daripada biasanya. Selain karena kondisi daerah tengah mengganas penyebaran Covid-19, juga kondisi Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya tengah direnovasi.

“Supaya luas dan representatif, kita gelar kibar tahun ini bebas masuk ke lini publik. Di sini juga kita sekaligus umumkan para juara lomba fiksi mini dari rumpun sastra,” jelas Bode.

Dosen Unsil Tasikmalaya ini menambahkan, pada beberapa agenda Kibar Budaya selanjutnya akan dilaksanakan di luar kompleks Dadaha. Seperti di Bukit Nangela, termasuk Ruang Ide Jalan HZ Mustofa yang rencananya dihelat Senin (21/6/2021) oleh Rumpun Fotografi.

“Kita juga tekankan para peserta, penampil, termasuk panitia untuk selalu penuhi protokol kesehatan. Secara regulasi kita juga sudah tempuh rekomendasi dari satgas, termasuk hari ini juga diawasi langsung penerapannya, sebab kita tidak ingin meninggalkan ekses negatif dari aktivitas kesenian,” harap dia. (igi)
Tags :
Kategori :

Terkait