Klaster Ngalongok Tetangga, Jumlah Positif Covid-19 Bertambah Jadi 41 Warga

Sabtu 19-06-2021,10:04 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, CIKALONGWETAN — Jumlah warga RT 02, 03, dan 04/RW 14, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terkonfirmasi positif Covid-19 usai ngalongok atau menjenguk tetangga yang sakit kembali bertambah. Jika sebelumnya tercatat 35 warga yang terpapar virus Cortona tersebut.

Kini dari hasil swab test antigen yang dilakukan Puskesmas Cikalongwetan, ada ada enam warga lainnya yang dinyatakan positif Covid-19. Sehingga saat ini jumlah keseluruhan warga yang dinyatakan positif sebanyak 41 orang.

“Saat ini ada 41 warga yang positif Covid-19. Bertambah enam lagi setelah tadi kita lakukan test antigen terhadap kontak erat,” kata Plh Kepala Puskesmas Cikalongwetan, Ifah Syarifah kepada jabarekspres.com, Jumat (18/06/2021).

Mereka yang dinyatakan positif Covid-19 saat ini sedang menjalani isolasi mandiri lantaran hanya menunjukkan gejala ringan. Sedangkan untuk warga yang menunjukkan sejumlah gejala pihak puskesmas terus melakukan penanganan.

“Hampir semua bergejala, namun kategori ringan. Hari ini kami pantau sambil memberikan terapi untuk yang bergejala,” terangnya.

Pihaknya juga menyoroti disiplin warga setempat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sebab sejauh ini warga cenderung abai prokes dan menganggap remeh pandemi Covid-19. “Tapi alhamdulillah akhirnya setelah kita bagikan masker ke warga mereka mau patuh juga pakai masker, karena sebelumnya memang agak abai masker,” bebernya.

Ifah mengatakan, sempat timbul ketegangan di masyarakat lantaran mereka yang terpapar Covid-19 itu dicap negatif, bahkan sampai dikucilkan oleh warga lain yang berbeda RW.

“Jadi ada warga RT dan RW lain mengucilkan dan memberikan stigma negatif sehingga masyarakat yang terpapar ini menjadi stres. Akhirnya kami dari Puskesmas bersama Satgas Covid-19 desa dan karang taruna turun memberikan edukasi lada masyarakat agar hal ini tidak berlarut-larut,” tegasnya.

Terpaparnya 35 warga tersebut berawal ketika seorang warga yang jatuh sakit lalu dijenguk oleh tetangga dan saudaranya. Setelahnya sejumlah warga mengeluhkan batuk, flu, demam, hingga kehilangan penciuman.

Tags :
Kategori :

Terkait