MBG Bukan Sekadar Bagi-Bagi Makanan, tapi Harus Bisa Gerakkan Ekonomi Warga Kota Tasikmalaya

MBG Bukan Sekadar Bagi-Bagi Makanan, tapi Harus Bisa Gerakkan Ekonomi Warga Kota Tasikmalaya

Peneliti Perkumpulan Inisiatif, Nandang Suherman. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota TASIKMALAYA dinilai bisa menjadi momentum penting untuk memperkuat ekonomi masyarakat, jika dikelola dengan prinsip pemberdayaan dan melibatkan pelaku usaha kecil.

Pemerhati Anggaran sekaligus Peneliti Perkumpulan Inisiatif, Nandang Suherman, menilai program tersebut tidak seharusnya hanya dijalankan secara administratif, tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat luas.

“Program MBG bisa menjadi sarana inovasi ekonomi rakyat, bukan sekadar kegiatan rutin pemerintah,” ujar Nandang kepada Radar Tasikmalaya, Selasa 7 Oktober 2025.

Menurutnya, pemerintah daerah sebaiknya tidak hanya berpegang pada aturan formal, tetapi juga memahami pesan moral dan sosial di balik kebijakan publik yang dijalankan.

BACA JUGA:Sekda Kota Tasikmalaya Ingatkan Etika ASN dalam Program MBG

“Kalau hanya patuh aturan tanpa mempertimbangkan aspek moral dan sosial, pemerintahan bisa kering dan jauh dari denyut kehidupan masyarakatnya,” kata Nandang.

Ia menambahkan, keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) dalam pengelolaan MBG seharusnya tidak menggeser peran masyarakat atau UMKM yang lebih memahami sektor kuliner dan pengelolaan dapur umum.

“MBG ini justru bisa dijadikan arena untuk menggerakkan ekonomi warga. Serahkan pengelolaan ke kelompok masyarakat atau UMKM agar manfaatnya langsung dirasakan,” ujarnya.

Nandang menilai, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan memiliki peluang besar menjadikan MBG sebagai program pemberdayaan ekonomi rakyat. 

BACA JUGA:Etika ASN Jadi Sorotan dalam Program MBG Kota Tasikmalaya

Ia menyarankan agar pelaksanaannya diarahkan untuk membuka ruang partisipasi masyarakat, bukan menjadi tambahan penghasilan bagi ASN.

“Warga Tasik itu punya kultur ekonomi mandiri yang kuat. Kalau pemerintah mau, MBG bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” jelasnya.

Ia menegaskan, keberhasilan program MBG seharusnya tidak hanya diukur dari tersalurnya makanan bergizi, tetapi juga dari dampaknya terhadap ekonomi masyarakat.

“Kalau dikelola dengan benar, MBG bisa menjadi contoh bagaimana kebijakan sosial juga menggerakkan ekonomi rakyat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait