Bandung Raya Berpotensi Diguncang Gempa Magnitudo 7, Sesar Lembang Masuki Periode Ulang

Bandung Raya Berpotensi Diguncang Gempa Magnitudo 7, Sesar Lembang Masuki Periode Ulang

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu.-HS Budiman/Radartasik.id-

BANDUNG, RADARTASIK.COM – Warga BANDUNG Raya diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gempa bumi.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peningkatan aktivitas di Sesar Lembang sejak 20 Juni hingga Agustus 2025.

Dalam periode tersebut, tercatat enam kali gempa kecil dengan magnitudo 1,8 hingga 2,3 SR. Getaran terasa di beberapa wilayah, mulai dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi hingga sebagian Kabupaten Sumedang.

Sesar Lembang membentang sejauh 29 kilometer dari barat ke timur. Sesar ini membelah wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi di kawasan Bandung Raya.

BACA JUGA: Tokoh Masyarakat Serukan Jaga Kondusivitas dan Kawal Proses Hukum Usai Demo DPR RI

BACA JUGA: Bikin Kaget Besaran Pajak Motor Listrik Polytron

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu menyebut sesar tersebut terbagi menjadi enam segmen.

Jika seluruh segmen bergerak bersamaan, kekuatan gempa Bandung bisa mencapai magnitudo 7. Kondisi ini menempatkan Bandung Raya sebagai wilayah dengan risiko dampak paling besar.

Menurut Teguh, Sesar Lembang saat ini telah masuk fase periode ulangnya. Sebelumnya, pada 2011, aktivitas sesar sempat menimbulkan kerusakan bangunan di Kabupaten Bandung Barat. Padahal kala itu magnitudo gempanya tidak besar.

Fakta tersebut menjadi peringatan bahwa potensi gempa besar di Bandung Raya tidak boleh dianggap sepele.

BACA JUGA: Apes Rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok Digeruduk Massa, Barang Mewah Dijarah, Jabatan Diganti

BACA JUGA: Realme Hadirkan Baterai Smartphone 10.000 mAh dengan Anoda Silikon Pertama di Dunia

Selain Sesar Lembang, Jawa Barat juga menunjukkan gejala terbentuknya sesar-sesar baru. Aktivitas gempa tercatat di Cianjur, Sumedang, Bekasi hingga Karawang.

Teguh menegaskan ancaman tidak hanya datang dari sesar yang sudah diketahui namun dari kemungkinan munculnya sesar baru.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait