SwitBio, Jawaban Mahasiswa IPB atas Tantangan Media Semai Ramah Lingkungan
Sejumlah mahasiswa IPB berhasil mengembangkan inovasi media semai yang praktis, efisien, dan ramah lingkungan. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Persoalan penyemaian benih masih menjadi tantangan bagi petani dan urban farmer.
Media semai konvensional kerap membutuhkan biaya tambahan, boros air, dan rentan terserang penyakit tanaman.
Menjawab isu tersebut, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menghadirkan inovasi bernama SwitBio, media semai praktis yang efisien sekaligus ramah lingkungan.
SwitBio hadir dalam bentuk soil block siap pakai.
BACA JUGA:Jawab Kritik Perizinan Lamban di Industri Jasa Keuangan, OJK Luncurkan SPRINT
Pengguna tidak perlu menambahkan media lain karena setiap blok sudah mengandung nutrisi makro seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K) dan nutrisi mikro seperti Magnesium (Mg), Besi (Fe), Mangan (Mn), serta Seng (Zn).
Inovasi ini dibuat dari bahan alami yang mudah ditemukan, yakni biochar ampas tebu, kitosan dari cangkang keong sawah, serta alga laut Gracilaria sp.
Menariknya, SwitBio juga dilengkapi indikator kelembaban alami dari kunyit yang memberi tanda waktu optimal penyiraman, sekaligus mengurangi risiko pemborosan air.
Selain kaya nutrisi, SwitBio memberikan perlindungan alami terhadap patogen berkat kandungan kitosan yang bersifat antibakteri.
BACA JUGA:DLH Tasikmalaya Siapkan TPST dan Incinerator, Targetkan Pengolahan Sampah Lebih Optimal
Sementara biochar meningkatkan retensi air sehingga kebutuhan penyiraman lebih hemat.
“SwitBio kami kembangkan untuk menjawab kebutuhan media semai yang tidak hanya praktis, tetapi juga mendukung pertanian berkelanjutan,” jelas CEO SwitBio, Fasya Novelia.
"Harapannya, produk ini bisa membantu petani, urban farmer, dan mahasiswa pertanian dalam meningkatkan kualitas penyemaian," sambungnya.
Keberhasilan SwitBio menembus pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) memperkuat potensi produk ini sebagai solusi atas persoalan penyemaian modern yang ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: