Anggaran PJU Naik Turun, Lampu Jalan di Kota Tasikmalaya Tetap Banyak yang Mati

Anggaran PJU Naik Turun, Lampu Jalan di Kota Tasikmalaya Tetap Banyak yang Mati

Ilustrasi jalan di pusat perkotaan minim penerangan. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Ribuan titik Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Tasikmalaya padam, membuat warga resah karena meningkatnya risiko kejahatan dan kecelakaan di malam hari. 

Hingga pertengahan 2025, Dinas Perhubungan mencatat setidaknya 1.269 titik PJU mati tersebar di berbagai wilayah kota, termasuk ruas jalan utama dan kawasan padat aktivitas.

Keluhan masyarakat bermunculan, terutama di media sosial. Warganet mempertanyakan kinerja Pemkot Tasikmalaya dalam menangani persoalan mendasar seperti penerangan jalan, yang dianggap penting untuk keselamatan dan kenyamanan warga.

“Kalau gelap, sebagian besar karena memang belum tertangani, tapi sudah dianggarkan,” ujar Sekda Kota Tasikmalaya, Asep Goparulloh. 

BACA JUGA:Pemkot Tasikmalaya Mulai Siapkan Rencana Pengangkatan Non ASN Jadi PPPK Paruh Waktu

Ia menyebut bahwa Pemkot akan mulai perbaikan PJU setelah evaluasi APBD Perubahan 2025 rampung, dengan tambahan anggaran sebesar Rp300 juta.

Sayangnya, janji perbaikan yang berkali-kali disampaikan pemerintah belum juga membuahkan hasil nyata. 

Bahkan di ruas jalan vital seperti Jalan KHZ Mustofa dan SL Tobing, yang menjadi penghubung pusat ekonomi dan pendidikan, lampu jalan masih banyak yang mati.

“Dari jumlah yang padam itu, belum seluruhnya bisa kami tangani. Kami prioritaskan yang rawan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan,” kata Kepala Dishub, Asep M. Permana.

BACA JUGA:Aturan Jam Sekolah Baru di Kota Tasikmalaya Ditetapkan, TK Masuk 07.30, SD-SMP Mulai 07.00 WIB

Anggota Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Anang Sapaat, mendesak agar Pemkot bertindak lebih sigap. 

“Masalah ini nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Jangan tunggu sampai gelapnya jalan jadi rutinitas tahunan,” ujarnya.

Berdasarkan catatan anggaran, jumlah dana pemeliharaan PJU dalam tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi. 

Tahun 2022, hanya Rp551 juta. Di tahun 2023 naik menjadi Rp876 juta, lalu turun menjadi Rp798 juta di tahun 2024. Meski anggaran tersedia, namun efektivitas pelaksanaannya masih dipertanyakan publik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: