Pemkot Tasikmalaya Akui Tantangan Pengelolaan Sampah, Fokus Perbaiki Sistem Drainase dan Data Lingkungan
Petugas PUTR Kota Tasikmalaya saat memberihkan sampah yang menyumbat aliran sungai di jalur HZ Mustofa belum lama ini. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kota Tasikmalaya menegaskan komitmennya memperbaiki sistem pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir, menyusul banyaknya keluhan terkait tumpukan limbah rumah tangga di saluran air dan sungai.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Rino Isa Muharam, mengakui penyumbatan saluran air menjadi salah satu dampak nyata dari kurang tertibnya pengelolaan sampah di masyarakat.
“Sampah plastik, ranting, dan potongan kayu besar sering membuat saluran tersumbat. Akibatnya arus air tidak lancar dan meluap ke jalan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 3 November 2025.
Menurut Rino, selain faktor perilaku warga, aktivitas pertambangan di wilayah hulu juga memicu penumpukan material di saluran kota.
BACA JUGA:Jalan Rusak di Sukalaksana Disorot, Pemkot Tasikmalaya Siapkan Langkah Perbaikan
“Kota itu ada di hilir. Selama masih ada tambang di hulu, material hasil pencucian akan terbawa air dan mengendap di saluran. Dampaknya dirasakan di wilayah perkotaan,” jelasnya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah akan melakukan identifikasi menyeluruh untuk mengetahui sumber utama sampah dan sedimentasi.
“Kami akan memetakan dulu sumbernya, apakah dari hulu, kabupaten, atau dari masyarakat kota sendiri, supaya langkah penanganannya tepat,” kata Rino.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya tengah menyiapkan pembaruan data pengelolaan sampah agar kebijakan ke depan lebih berbasis bukti dan terukur.
Sejak Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) diluncurkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, Pemkot Tasikmalaya berupaya memperbaiki sistem pencatatan volume dan komposisi sampah.
Data tersebut nantinya akan menjadi acuan dalam perencanaan pengurangan dan pengolahan sampah, termasuk evaluasi di TPA Ciangir yang saat ini masih menggunakan sistem open dumping.
Pemerintah juga mendorong partisipasi masyarakat melalui program edukasi lingkungan dan penguatan bank sampah di tingkat kelurahan.
Langkah ini diharapkan bisa mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA serta mencegah penyumbatan saluran air.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: