Refleksi Milad Muhammadiyah ke-113: Meneguhkan Dakwah, Menjawab Dinamika Zaman
Abdullah Mufti Nurhabib, M.Pd.I., Sekretaris PCM Tawang Daerah Kota Tasikmalaya, Anggota Korp Instruktur PWM Jawa Barat. istimewa for radartasik.com --
BACA JUGA:43 Lubang Tambang Emas Ilegal di Salopa Tasikmalaya yang Ditutup Aparat Gabungan
Kedua, Fase Sosialisasi dan Kelembagaan (19451998). Muhammadiyah tampil sebagai kekuatan sosial yang membangun jaringan lembaga pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, dan amal usaha yang kokoh.
Dakwah tidak hanya melalui mimbar, tetapi melalui amal nyata yang menyejahterakan umat.
Ketiga, Fase Transformasi dan Digitalisasi Dakwah (1998sekarang).
Di era reformasi dan globalisasi, dakwah Muhammadiyah memasuki ruang baru: media digital, advokasi kebangsaan, dan gerakan kemanusiaan global.
BACA JUGA:Breaking News, Tambang Emas Ilegal di Salopa Tasikmalaya Ditutup Aparat Gabungan
Melalui lembaga seperti Lazismu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI), Muhammadiyah menunjukkan Islam sebagai rahmatan lil alamin yang aktif di tingkat nasional dan internasional.
Dinamika Nasional dan Internasional: Tantangan Zaman Baru
Pada konteks nasional, Indonesia tengah menghadapi problem multidimensi: krisis moral, ketimpangan ekonomi, polarisasi politik, dan degradasi lingkungan.
Di tengah situasi ini, dakwah Muhammadiyah dituntut untuk lebih kontekstual dan solutif, bukan hanya normatif.
BACA JUGA:Panjat Tebing Bisa Jadi Magnet Wisata Baru, Diky Chandra Optimistis Potensi Kota Tasikmalaya
Gerakan keumatan perlu disinergikan dengan gerakan kebangsaan yang memperkuat nilai keadilan, kejujuran, dan kemanusiaan universal.
Pada konteks internasional, Dunia Islam kini dihadapkan pada dua sisi ekstrem: radikalisme keagamaan di satu sisi, dan sekularisme liberal di sisi lain.
Di tengah dua kutub ini, Muhammadiyah memiliki posisi strategis sebagai gerakan Islam wasathiyah (moderat) yang menawarkan keseimbangan antara iman, ilmu, dan amal.
Selain itu, isu global seperti perubahan iklim, krisis kemanusiaan di Palestina, dan ketimpangan digital menuntut peran aktif Muhammadiyah di panggung dunia, sebagaimana telah dilakukan melalui kerja sama internasional MDMC dan universitas-universitas Muhammadiyah di forum global.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: