Total Football: Warisan Belanda yang Menyatu dalam Sepak Bola Modern
Johan Cryuff saat tampil membela timnas Belanda pada Piala Dunia 1974 dan menampilkan Total Football. istimewa-tangkapan layar ponsel--
RADARTASIK.COM - Dalam dunia sepak bola, ada banyak taktik yang datang dan pergi—namun hanya sedikit yang bertahan dan memberi warisan abadi.
Salah satunya adalah Total Football, filosofi revolusioner asal Belanda yang telah mengubah cara kita memahami permainan ini.
Lahir di era 1970-an, Total Football bukan hanya strategi, tetapi sebuah ideologi bermain yang memengaruhi generasi demi generasi.
"Total Football adalah seni. Sebuah bentuk kebebasan dalam batasan permainan,” ujar Johan Cruyff, salah satu tokoh utama di balik kejayaan filosofi ini.
BACA JUGA:Atap Rumah Warga Sukaratu Tasikmalaya Ambruk Diterjang Hujan Lebat
Awal Mula Total Football: Ketika Sepak Bola Jadi Simfoni
Konsep ini dipopulerkan oleh pelatih legendaris Rinus Michels, dan dipraktikkan secara luar biasa oleh Ajax Amsterdam dan tim nasional Belanda.
Dalam skema ini, tidak ada satu posisi yang tetap. Setiap pemain bisa bertukar peran tergantung situasi di lapangan.
Bek bisa menjadi gelandang, penyerang bisa turun membantu bertahan, dan semua dilakukan dengan harmoni.
BACA JUGA:Mantap! Ronda Malam di Sodonghilir Tasikmalaya Gagalkan Pencurian Motor
Di Piala Dunia 1974, dunia dibuat kagum oleh tim Belanda yang nyaris menjuarai turnamen dengan gaya bermain yang belum pernah disaksikan sebelumnya.
Meski akhirnya kalah dari Jerman Barat, Belanda dianggap sebagai juara sejati dalam hal filosofi dan estetika permainan.
Namun, akar Total Football sesungguhnya lebih dalam. Tim nasional Hungaria tahun 1950-an, yang dijuluki Mighty Magyars, telah lebih dulu memainkan sepak bola cair dan menyerang.
Total Football menjadi evolusi logis dari gaya bermain tersebut—lebih tertata, lebih kolektif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: