Kawasan Perkotaan Tasik Lebih Kumuh Dibanding Pelosok
Reporter:
syindi|
Rabu 16-06-2021,15:00 WIB
RADARTASIK.COM, TAWANG — Kawasan kumuh di Kota Tasikmalaya hanya menyisakan 3,1 hektare saja. Wilayah urban terbilang lebih kumuh kondisinya dibanding pelosok mengingat padatnya pemukiman warga.
Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Dudi Ahmad Holidi menyebutkan hal itu berdasarkan SK Wali Kota Tasikmalaya Tahun 2014. Dari total 276 hektare, tahun ini menyisakan 3,1 hektare. “3,1 hektare itu di Kelurahan Cipedes dan Kelurahan Empangsari (Kecamatan Tawang),” ungkapnya kepada Radar, Selasa (15/6/2021).
Namun demikian, situasi lingkungan pemukiman masyarakat senantiasa berubah. Lingkungan yang tadinya terbilang baik saat ini menjadi kumuh. “Kalau melihat kondisinya sekarang ya tentu masih banyak kawasan kumuh,” terangnya.
Tahun ini, pihaknya sudah mengajukan kajian-kajian kawasan kumuh sebagai upaya pembaruan. Setelah ditetapkan, pihaknya tentunya pekerjaan rumah soal kawasan kumuh masih lebih banyak. “Yang kami ajukan sampai 176 hektar kawasan kumuh yang harus dibenahi,” ujarnya.
Sebuah kawasan dikatakan kumuh dikarenakan berbagai indikator yakni Keteraturan bangunan, jalan lingkungan, drainase, air minum, sanitasi, persampahan, akses damkar/ketersediaan hydran, dan ruang terbuka hijau.
Maka dari itu, lanjut Dudi, kawasan kumuh bukan bukan mencitrakan perkampungan pelosok. Justru, wilayah urban sangat berpotensi menjadi kumuh khususnya di permukiman padat penduduk. “Misal karena lahan sempit tidak ada untuk sanitasi air, jadinya pembuangan ke sungai atau selokan,” jelasnya.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah yakni membenahi kawasan-kawasan kumuh tersebut. Di antaranya dengan melakukan program pembangunan sanitasi, perbaikan tata bangunan dan sebagainya.
Disinggung soal kendala, dari sudut pandang pemerintah bisa dibilang tidak ada yang menonjol selama anggaran tersedia. Namun perlu juga didukung oleh kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya. “Jadi sama-sama ikut membangun lingkungan agar tidak kumuh,” terangnya.
(rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: