Revitalisasi Pasar Pancasila Dimulai, Kios Darurat Harus Aman

Revitalisasi Pasar Pancasila Dimulai, Kios Darurat Harus Aman

RADARTASIK.COM, TAWANG — Pendirian kios darurat di sekitaran Pasar Pancasila mulai berjalan. Menjelang rencana peremajaan atau revitalisasi bangunan pasar tradisional tersebut di tahun ini.


Namun, lokasi kios darurat berbahan bambu itu nyaris berdempetan dengan bagian pasar yang bakal direvitalisasi.

Salah seorang pemilik kios di Pasar Pancasila, Dede Muharam mengaku beberapa warga pasar mempertanyakan rencana revitalisasi. Sebab, kata dia, pekerjaan fisik senilai kurang lebih Rp 13 miliar itu tentu bakal membutuhkan banyak material bangunan dan peralatan berat.

“Nah kondisi sejumlah kios darurat itu didirikan dekat sekali dengan pasar, nyaris dempet dengan badan pasar, kita was-was khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Dede saat menghubungi Radar, Selasa (15/6/2021).

Anggota DPRD Kota Tasikmalaya itu meminta pelaksanaan revitalisasi pasar haruslah profesional. Salah satunya, pendirian kios darurat dikhawatirkan membawa petaka bagi sejumlah pedagang, karena lokasinya berhimpitan dengan rencana revitalisasi.

“Kalau kami dapat bocoran, katanya kios darurat itu kan cukup jauh dari pasar, 200 meteran dari gedung Hamas dan kompleks ruko di sebelah utara pasar. Kok jadinya disana,” katanya heran.
            
Kios darurat untuk relokasi Pedagang Pasar Pancasila mulai didirikan di sekitaran area pasar, Selasa (15/6/2021). Firgiawan/Radar Tasikmalaya

Politisi PKS itu juga menanyakan di sisi lain adanya pendirian kios darurat berbahan bambu, di dekat pertokoan juga mendirikan kios darurat namun berbahan baja ringan.

Hal itu, kata Dede, spontan menjadi pertanyaan warga pasar ketika ada kesan pedagang tertentu dibeda-bedakan. “Sebanyak 309 pemilik kios ini kok kelihatannya tidak sama rata, ada yang pakai bahan auning (baja ringan, Red) sementara yang bahan bambu dekat dengan badan pasar,” keluhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUMKMPerindag) Kota Tasikmalaya H Muhammad Firmansyah mengatakan penempatan tersebut sesuai hasil kajian bersama dengan tim kala itu. Bahkan para pedagang sudah beberapa kali diberi pemberitahuan dan sosialisasi rencana tersebut.

“Nah, kalau yang bahan baja ringan itu diluar ranah kami, kita tidak terkoordinasikan atau terkomunikasikan. Kios darurat dengan bambu itu memang untuk sarana sementara para pedagang selagi nanti pasarnya direvitalisasi,” jelas Firman.

Pihaknya menyiapkan kios darurat tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) penunjang untuk upaya relokasi sementara. Nominalnya tidak terlalu besar, dan terpisah dari anggaran revitalisasi. Sejauh ini, lanjut Firman, tahapan pelaksanaan proyek revitalisasi itu baru selesai pelelangan konsultan pengawas.

“Untuk pelaksanaan fisiknya sekarang masih menunggu lelang, sedang diinputkan di Bagian Barang Jasa Setda Kota Tasikmalaya, kami sudah ajukan beberapa waktu lalu prosesnya,” katanya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: