LKP Dapat Kucuran Bantuan Rp 90,6 Miliar

LKP Dapat Kucuran Bantuan Rp 90,6 Miliar

RADARTASIK.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan bantuan pemerintah Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2021 lewat Zoom, Kamis (10/6/2021).


Tujuan program bantuan tersebut agar masyarakat bisa mengikuti kursus dan pelatihan berbasis industri dan peluang wirausaha, sehingga Indonesia lebih kuat.

Di era digital ini kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, berkarakter dan berdaya saing sangat penting untuk memajukan bangsa. Di sinilah pendidikan berperan dalam upaya peningkatan SDM melalui pendidikan formal, nonformal dan informal.

Salah satu jalur pendidikan non formal adalah kursus dan pelatihan sebagai sarana pembekalan pengetahuan keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap profesional dalam bekerja, usaha mandiri dan melanjutkan pendidikan jenjang lebih tinggi.

Bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap peningkatan kualitas SDM, Kemdikbud Ristek akan mengembangkan berbagai program unggulan di antaranya kursus daring, pendidikan kecakapan kerja, pendidikan kecakapan wirausaha, program magang peserta didik dan uji kompetensi peserta didik.

“Dengan adanya kursus dan pelatihan dapat membantu jutaan orang menjadi terampil, berkarya dan berpenghasilan. Oleh karenanya kita meluncurkan dana bantuan kepada lembaga kursus dan pelatihan (LKP) di daerah-daerah sejumlah Rp 90,6 miliar untuk melaksanakan pembinaan penyelenggaraan dan pengembangan masyarakat,” kata Direktur Kursus dan Pelatihan Dr Wartanto lewat Zoom, Kamis (10/6/2021).

Sebelumnya, ujar Wartanto, LKP-LKP mendapatkan penilaian tahap pertama program PKK dan PKW 2021. Dilakukan secara adil karena semua proposal lewat online. Lalu, sudah terrangking secara sistem dan membentuk verifikator dari luar yang berkompeten sesuai bidangnya.

 “Yang masuk periode ini untuk program PKK mencapai 2.314 proposal dan PKW mencapai 1.926 proposal. Namun yang mendapatkan hanya 339 PKK dan 389 PKW,” ujarnya.

Dalam pengumuman tahap pertama ini, dana bantuan program PKK dan PKW sudah terserap 1/3 dari target. “Target kami September harus selesai dan bisa melakukan monev tahun 2021 lebih bagus,” katanya.

Lalu, dalam pelaksanaan program PKK dan PKW hasilnya diharapkan bagus. Sebab, LKP yang sudah valid, harus kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi). “Program PKK dan PKW ini wajib kerja sama dengan Dudi dan buktikan MoU yang terverikasi,” ujarnya.

Lanjutnya, program PKK dan PKW ini betul-betul dibutuhkan di masa pandemi Covid-19 sebab masyarakat banyak yang kesulitan mencari kerja, mulai dari PHK dan pekerjaan diambil alih teknologi dan online.

“Dengan pendidikan ini bisa membentuk generasi mandiri dan memiliki kompetensi keahlian bekerja,” katanya.

Senada, Direktur Jenderal Vokasi Wikan Sukarinto ST MSc PhD mengatakan, peluncuran dana bantuan program PKK dan PKW pertama ini diharapkan bisa mengubah mindset lembaga kursus pelatihan.

“LKP harus memiliki terobosan baru dengan berkarya dan terus berinovasi. Dengan begitu apapun yang terjadi, Indonesia harus tangguh,” ujarnya.

Oleh karenanya, ia menginginkan program PKK dan PKW membawa dampak yang bagus, bukan hanya secara administratif. Manfaatnya LKP bisa keberlanjutan.

“Sudah terpilih sebanyak 339 lembaga kursus pelatihan untuk program PKK. Itu bisa meng-cover 7.700 peserta didik tenaga yang nantinya siap kerja. Serta 389 lembaga kursus pelatihan untuk program PKW 7.114 peserta sebagai calon wirausaha yang sudah terkoneksi dengan pemodal dan market,” katanya.

Dengan adanya dampak yang bagus, ia menginginkan pendidikan vokasi non formal sama pentingnya dengan pendidikan vokasi formal. Artinya masyarakat yang mengikuti kegiatan di lembaga kursus pelatihan bisa sungguh-sungguh seperti belajar di SMK dan perguruan tinggi vokasi.

“Peluncuran program PKK ini bisa menghasilkan lulusan yang siap kerja. Adapun PKW untuk melahirkan generasi muda menjadi pebisnis,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: