Swasembada Daging Sulit Tercapai
Reporter:
syindi|
Jumat 11-06-2021,18:30 WIB
RADARTASIK.COM, JAKARTA - Indonesia terancam mengalami penurunan populasi sapi karena berkurangnya impor dari Australia. Selain minimnya pasokan, produksi sapi dalam negeri belum bisa mengimbangi peningkatan konsumsi.
Ketua Umum Komunitas Sapi Indonesia (KSI) Budi Yono menilai, penurunan populasi saat ini dikarenakan Indonesia tak memiliki rumah breeding atau pembibitan sapi yang mampu menghasilkan sapi bakalan.
”Pengembangan (rumah breeding) di Kalimantan, di Sumatera sudah dimulai, tapi belum bisa memenuhi bakalan di Jawa. Malah mereka mengamAbil bakalan dari Jawa,” kata Budi, Kamis, Kamis (10/6/2021).
Menurut Budi, jika hal ini terus dibiarkan tanpa solusi, Indonesia dirasa sulit untuk bisa mencapai swasembada daging, malahan bisa mengalami defisit berkepanjangan.
“Kita tidak mungkin swasembada kalau enggak ada industri breeding dari mana sumber sapinya,” ujarnya.
Pengamat Pertanian Khudori menambahkan, untuk mengembangkan industri peternakan sapi potong terutama dari rumah breeding lokal, bisa dilakukan dengan pemanfaatan eks lahan tambang dan integrasi sawit-sapi.
“Jumlah lahan kebun sawit Indonesia yang mencapai 16 juta hektar memiliki potensi breeding farm yang besar. Potensinya bisa mencapai 16 juta induk sapi betina dengan potensi 16 juta pedet atau anakan sapi,” kata Khudori.
Namun, kata Khudori, pemerintah harus segera mencari alternatif impor selain dari Australia dalam upaya menutupi kekurangan pasokan sapi. Apalagi, dalam waktu dekat ini masyarakat akan menyambut hari raya Idul Adha.
“Dalam jangka pendek saya kira memang harus ada upaya mengisi kekurangan sapi dari Australia segera, apa pun konsekuensinya. Termasuk harganya barangkali akan sangat mahal,” ujarnya.
“Khawatirnya lagi, pemotongan sapi betina atau sapi produktif juga makin tinggi menjelang Idul Adha tahun ini. Kalau sampai terjadi, hal ini bisa menyebabkan depopulasi sapi di Indonesia,” pungkasnya.
(der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: