Dewan Kota Banjar Berharap Penyelesaian Gedung Bappeda tak Bermasalah
Reporter:
andriansyah|
Jumat 11-06-2021,12:00 WIB
radartasik.com, BANJAR — Ketua Komisi III DPRD Banjar Gun Gun Gunawan berharap penyelesaian pembangunan gedung Bappeda tidak berbuntut masalah. Terlebih soal teknis bangunan, lantaran sempat terjeda beberapa tahun akibat keterbatasan anggaran.
“Harapan kami pertama hindari pembangunan anggaran secara bertahap. Kedua, ketika bangunan sudah jadi saya harap aman untuk ditempati dan persoalan teknis bangunan jangan menyisakan masalah di kemudian hari,” kata Gun Gun melalui sambungan telepon, Kamis (10/6/2021).
Ia mengatakan pembangunan gedung Bappeda Kota Banjar diteruskan tahun ini dengan anggaran dari APBD murni kurang lebih Rp 2,5 miliar. Pembangunan kali ini merupakan finishing.
“Kita minta Dinas Pekerjaan Umum untuk presentasi soal kelayakan gedung itu dilanjutkan pembangunannya. Kita khawatir ada kerusakan teknis akibat ditundanya pembangunan tersebut,”kata dia.
Hasil presentasi dan pembahasan, bangunan Bappeda tersebut telah dikaji oleh Dinas PU. Dinas PU, kata dia, menyatakan tidak ada masalah dengan bangunan Bappeda. Kemudian layak untuk dilanjutkan.
“Hasil presentasi ada enam titik yang bermasalah seperti daun pintu kacanya pecah, kata PU melalui konsultannya itu diasumsikan ada pergeseran bangunan karena pintu terbuat dari kayu dan tidak terawat sehingga terkena angin jadi buka tutup. Permasalah lain soal lantai yang tidak rata, asumsinya dari residu adukan,” katanya.
Ia mengatakan hasil presentasi itu secara garis besar kontruksinya aman untuk dilanjutkan. Ia mengatakan dari komisi III mengikuti hasil dari kajian para konsultan.
“Soal kelanjutan pengerjaannya kami mendukung. Termasuk hasil kajian para konsultan. Hasil kajian teknis kami percayakan. Namun tetap kami akan ke lapangan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Banjar Tomy Subagja melalui Plt Sekretaris Dinas PUPRPKP Kota Banjar Acep Daryanto mengatakan pembangunan gedung Bappeda kembali dilanjutkan. Pembangunan gedung yang dimulai sejak tahun 2018 itu sempat tertunda pada 2020 akibat anggarannya digunakan untuk penanganan Covid-19.
“Tahun ini dilanjutkan dengan nilai anggaran kurang lebih Rp 2,5 miliar. Anggaran sebesar itu juga sudah direfocusing 50 persen karena dari usulan awalnya sebesar kurang lebih Rp 4miliar,” kata Acep Daryanto.
Ia menjelaskan untuk pelaksanaan pekerjaan tahun ini merupakan finishing bangunan gedung. Diharapkan tahun depan, gedung atau kantor Bappeda sudah bisa digunakan untuk kedinasan. (cep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: