UPTD Sukaresik dan Pagerageung Tasik Siap Gelar Belajar Tatap Muka
Reporter:
agustiana|
Selasa 08-06-2021,19:46 WIB
radartasik.com, PAGERAGEUNG - Menjelang penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang, puluhan sekolah yang ada di wilayah UPTD Kecamatan Sukaresik dan Pagerageung sudah dinyatakan siap.
Tentunya, untuk menyelenggarakan PTM ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
"Untuk SD Negeri dan Swasta, sudah siap dengan sarana dan prasarana. Sekolah-sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka, sudah diverifikasi kesiapannya oleh kami beserta pengawas sekolah dan tim gugus tugas covid-19," ungkap Iim Rohimah, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pagerageung kepada Radar, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (07/06/21).
Iim mengungkapkan, satuan tugas covid-19 Kabupaten Tasikmalaya meminta agar setiap sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Bahkan, pihaknya sudah melakukan monitoring ke sebanyak 34 sekolah yang ada.
"Ada beberapa sekolah yang belum menyediakan wastafel. Dan sudah diminta untuk segera menyediakan," katanya.
Untuk melaksanakan kegiatan PTM tersebut, pihak sekolah juga harus mendapatkan izin dari para orang tua dan Satgas Covid -19.
"Secara keseluruhan semua sudah siap untuk menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh tim gugus tugas Covid-19. Termasuk semua tenaga kependidikan sudah divaksin sebanyak 2 kali," kata dia.
Nantinya, ujar Iim, bagi para siswa harus menggunakan masker dari rumahnya masing-masing.
Jika nantinya kedapatan siswa yang datang tidak menggunakan masker, maka pihak sekolah harus menyiapkan dan memberikan kepada siswa yang tidak menggunakan masker tersebut.
Terang Iim, para siswa dianjurkan untuk segera masuk ke ruang kelas masing-masing.
Mereka langsung duduk di kursi yang telah disiapkan, dengan setiap siswa diberi jarak 1,5 meter. Dalam satu kelas maksimal 15 hingga 20 siswa, disesuaikan dengan luas ruangan.
Para siswa tersebut juga dibagi menjadi dua shift, dan maksimal mengikuti pembelajaran selama 3 jam.
Selain itu, kata Iim, para siswa telah dianjurkan untuk membawa bekal atau makanan dari rumah masing-masing, sehingga tidak jajan di lingkungan sekolah.
Hal itu, untuk menjaga agar menghindari kerumunan dan menekan penyebaran Covid-19.
"Pihak sekolah harus menciptakan suasana yang nyaman dan tidak boleh ada kerumunan dari awal datang hingga pulang sekolah. Bagi yang antar jemput juga, saya anjurkan agar menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Di tempat terpisah, Asep Sukirman Kepala UPTD Kecamatan Sukaresik mengatakan, terdapat 20 sekolah yang ada di wilayahnya.
Semua sekolah sudah dicek dalam hal kesiapan protokol kesehatan menjelang Pembelajaran Tatap Muka.
"Sarana prasarana seperti ruang kelas, masker, wastafel hingga thermogun telah disiapkan oleh masing-masing sekolah," kata dia.
Bahkan ujar Asep, di setiap sekolah telah disipkan ruangan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau ruang isolasi bagi siswa yang dinyatakan sakit.
Ketika nantinya siswa di cek dan suhunya melebihi batas maksimal maka tidak diperkenankan masuk ruang kelas, melainkan langsung di masukan ke ruang isolasi sementara tersebut.
Selain itu, Ia telah menginstruksikan agar saat pulang, para siswa itu antar kelasnya tidak bersamaan.
Bisa saja kelas 1 dulu yang pulang, lalu kelas berikutnya dan seterusnya. Jadi harus ada jeda waktu, minimal 3 sampai 5 menit. Hal itu dilakukan, guna mengantisipasi kerumunan.
"Saya harap penyelenggaran pendidikan di Kecamatan bisa mengarah ke Pembelajaran Tatap Muka secara murni. Bisa dilaksanakan secara maksimal dengan mengoptimalkan protokol kesehatan, sehingga tidak ada keraguan dalam penyelenggaraan nantinya," harapnya.
(radika robi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: