Penyebab Keracunan Warga Muktisari Masih Nunggu Hasil Lab

Penyebab Keracunan Warga Muktisari Masih Nunggu Hasil Lab

BANJAR - Pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dari laboratorium yang diduga menjadi penyebab warga Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Keracunan massal, Minggu (23/05/21) lalu.

Sehingga pihaknya belum bisa memastikan secara pasti penyebab warga keracunan diakibatkan oleh makanan, bumbu atau lainnya. 

"Kita juga masih menunggu, katanya dua minggu baru keluar sejak sampel dibawa," kata Kasat Reskrim Polres Banjar, Iptu Muhammad Zulkarnaen SIK melalui KBO Iptu Hadi Suharso SSos kepada wartawan, Kamis (03/06/21). 

Kata dia, pihaknya pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan hajatan dan juru masak serta korban. Sedikitnya ada 8 orang yang dimintai keterangan. 

Pihaknya pun belum bisa mengindikasikan warga keracunan seusai menyantap soto ayam. Karena di hajatan tidak semua tamu makan soto, karena disediakan ayam goreng, capcay, dan kentang goreng yang diracik sendiri. 

"Jumlah korban yang keracunan total ada 41 orang. Bukan bertambah, tapi saat kejadian belum kedata semua," jelasnya. 

Selain itu, kata dia, warga yang dirawat dirumah sakit hanya 5 orang saja saat kejadian. Sisanya ditangani di Puskesmas dan mantri, sehingga tidak perlu dirawat dan berangsur membaik.

"Kita juga minta ke dinas terkait, bagaimana melakukan pengawasan peredaran makanan yang kadaluwarsa. Bisa saja dari bumbu atau lainnya yang sudah kedaluarsa," jelasnya. 

Kepala Dinkes Kota Banjar dr H Andi Bastian melalui Kasi Kesling Kesorga Rusyono SKM menambahkan pihaknya pun belum menerima hasil lab sampel yang dibawa ke Labkesda Jabar. 

"Belum ada, menurut petugasnya sekitar 2 mingguan baru keluar hasilnya," jelasnya. 

Kata dia, ada 12 sampel yang dibawa ke Labkesda Jabar untuk diuji. Seperti kecap, capcay, keripik kentang (mustofa), kuah soto, daging ayam kecap.

Nasi, soto pemakaman pertama. Saus bantal, kue ketan, tape ketan, kue bugis, soto  pemakaman kedua. 

Itu bahan yang diuji di Labkesda Jabar, sehingga hasilnya agak lama keluar. (anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: