Kasus Covid-19 Bertambah, PTM di Garut Dihentikan

Kasus Covid-19 Bertambah, PTM di Garut Dihentikan

TAROGONG KIDUL — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kembali menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) yang telah dilaksanakan sekitar satu pekan. Langkah tersebut dilakukan karena kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut mengalami lonjakan.


“Sekarang lonjakan kasus hingga dua kali lipat di akhir Mei 2021. Jadi untuk sementara PTM ditutup,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/6/2021).

Nurdin menerangkan penghentian sementara belajar tatap muka sebagai upaya penegakan disiplin protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19.

“Salah satu penegakan disiplin yang akan dilakukan adalah memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah,” ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut ini.

Kata Nurdin, pemkab khawatir dengan adanya peningkatan kasus, karena para siswa rentan terpapar. Pihaknya tak ingin terjadi klaster baru yang ditimbulkan jika sekolah tetap dibuka.

Dia mengatakan penutupan sekolah akan dilakukan selama 15 hari mulai 1 Juni 2021. “Jadi (penutupan) sekolah ini kebijakan yang diambil hasil rapat Forkopimda adalah diberhentikan dulu. Mengingat sangat tingginya Covid-19, hampir dua kali lipat. Artinya potensi satu orang maksimalnya memberikan penularan kepada dua orang per harinya itu cukup signifikan,” ucapnya.

Nurdin pun mengatakan saat ini bangunan yang dijadikan tempat isolasi mandiri sudah penuh. “Posisi hari ini (kemarin, Red) katakanlah rumah sakit darurat, konsep rumah sakit darurat yang kita bangun untuk isolasi mandiri ternyata sekarang sudah penuh. Artinya karena outbreak-nya cukup tinggi,” ungkapnya.

Mengantisipasi terjadinya outbreak kasus Covid-19, pihaknya akan kembali melakukan pembatasan di beberapa kegiatan. Salah satunya dengan mengurangi jumlah kapasitas orang di satu ruangan.

“Nanti Satpol PP bersama TNI dan Polri akan terus memantau agar tak terjadi kerumunan. Kalau kemarin (pembatasan) di posisi 50 persen dari kapasitas ruang, maka sekarang hanya 25 persen,” lanjutnya.

Ia meminta masyarakat selalu meA­nerapkan protokol kesehatan yang sudah diberlakukan oleh Pemkab Garut. “Kalau saja tidak perlu sekali jangan berkeliaran dan hindari kerumunan. Memang kita maklum hari ini sedang musim-musimnya pernikahan, ini juga potensinya sangat besar,” pungkasnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: