Perajin Tahu-Tempe di Kota Tasik Kembali Produksi

Perajin Tahu-Tempe di Kota Tasik Kembali Produksi

KOTA TASIK - Dinas Ketahanan Pangan,  Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya memastikan stok kedelai dalam kondisi aman, walaupun pedagang tahu tempe sempat aksi mogok.

Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan DKP3 Kota Tasik, Enung Nurteti mengakatan, sampai saat ini stok kacang kedelai masih aman di beberapa gudang distributor. 

"Sebetulnya aman untuk kebutuhan.Itu hasil kita survei hari kemarin," katanya kepada wartawan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (01/06/21) pagi.

Menurut dia, untuk persediaan kebutuhan kedelai sebenarnya masih tercukupi sampai saat ini, hanya saja untuk stok terbatas. 

Itu karena saat ini kuota impor dari Amerika untuk Indonesia dibatasi, sehingga permintaan kedelai tinggi. 

"Karena memang seperti dulu, permintaan banyak. Khususnya ke Cina. Katanya untuk pemulihan ekonomi dari masa pandemi," terangnya.

Enung menambahkan, fakta di lapangan hasil dari monitoring langung bahwa harga distributor Rp 10.500 per kilogram sampai Rp 10.650 per kilogram. 

"Sebetulnya bukan Rp11.000 per kilogram sampai Rp12.000 per kilogram. Faktanya masih di bawah Rp11.000 per kilogram," tambahnya.

Terpisah, Sekretaris Himpunan Pengrajin Tahu Tempe Tasikmalaya, Imin Muslimin menuturkan, Senin (32/05/21) kemarin, para pengrajin tahu tempe mulai kembali produksi. 

Setiap satu butir tempe atau tahu akan ada kenaikan harga. "Salah satu contohnya yakni tahu setiap satu butirannya Rp150 menjadi Rp500 rupiah," tuturnya.

Itu pun nantinya akan melihat respon dari para pembeli. Dia optimistis dengan kenaikan harga itu masyarakat atau pembeli akan memahami kenaikan itu, karena bahan bakunya naik. 

"Bahkan hari ini sudah ada yang jualan, alhamdulilah ada respon baik dari pembeli meskipun harga naik," jelasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: