Sekelompok Preman Datangi Koramil dan Polsek Pameungpeuk Garut, 2 Diringkus Petugas

Sekelompok Preman Datangi Koramil dan Polsek Pameungpeuk Garut, 2 Diringkus Petugas

GARUT - Sekelompok orang yang diduga preman mendatangi kantor Koramil dan Polsek di Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jumat (28/05/21).

Kedatangan sekelompok pria yang berjumlah 15 orang ke kantor TNI dan Polri ini untuk mencari anggota TNI dan Polri, yang sebelumnya berselisih dengan salah seorang dari kelompok tersebut, yang diketahui bernama Dadang Buaya (45).

Video kedatang sekelompok pria dengan membawa senjata tajam ke Kantor Koramil Pameungpeuk untuk menantang anggota TNI yang dicari dan videonya sempat viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, salah satu pria yang diketahui bernama Dadang Buaya dengan lantang menantang duel salah seorang anggota TNI yang bertugas di Koramil tersebut.
 
Beruntung aksi sekelompok pria ini berhasil dihalau anggota TNI lainnya, yang bertugas di Koramil tersebut. 

Setelah mendatangi kantor koramil, sekelompok orang ini juga mendatangi kantor Polsek Pameungpeuk untuk mencari salah satu anggota yang sebelumnya melerai ketika Dadang Buaya berselisih dengan anggota TNI.

Kedatangan sekelompok orang yang diduga preman ini tidak berlangsung lama dan berhasil dibubarkan oleh anggota kepolisian setempat.

Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono membenarkan adanya sekelompok orang yang menyerang kantor Koramil dan Polsek di Pameungpeuk. 

Saat ini, pihaknya sudah menangkap dua orang yang menjadi aktor penyerangan tersebut.

Selain mengamankan kedua pelaku, pihaknya juga mengamankan sejumlah senjata tajam yang dibawa pelaku saat mendatangi Kantor Koramil Pameungpeuk.

"Kedua orang ini sudah kita amankan, tetapi belum diperiksa karena masih dalam pengaruh minuman keras," ujar Adi saat dihubungi wartawan, Jumat (28/05/21).

Adi menerangkan, aksi sekelompok orang ini berawal dari salah paham antara dua pengendara di jalan raya hingga terjadi perkelahian. 

"Saat itu satu pengendara lari ke kantor koramil hingga dikejar ke dalam," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari Polsek Pameungpeuk, aksi penyerangan ini berawal dari perselisihan antara Dadang Buaya dengan seorang nelayan. 

Saat itu, salah seorang nelayan yang baru pulang melaut nyaris tabrakan dengan Dadang Buaya.

Saat itu, nelayan itu menegur Dadang, tetapi Dadang emosi hingga menodongkan pisau ke leher sambil menampar nelayan itu. 

Tidak cukup di situ, Dadang pun kemudian membawa nelayan tersebut ke depan hotel dan di situ kembali terjadi adu mulut.

Karena merasa terpojok, nelayan itu memanggil adiknya yang merupakan anggota TNI untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Namun saat akan diselesaikan oleh adik nelayan itu, Dadang kembali ngotot hingga terjadi percekcokan yang berakhir dengan perkelahian.

Masyarakat sekitar yang mengetahui ada kejadian tersebut, langsung melaporkan kepada pihak kepolisian. 

Namun yang terjadi, petugas kepolisian yang berusaha melerai malah dipukul dan dibanting bahkan sempat akan dibacok dengan menggunakan golok milik petani yang lewat, tapi berhasil dihindari.

Saat petugas kepolisian sedang menghindari serangan Dadang, adik nelayan terlibat adu mulut dengan rekan Dadang berinisial TE alias Abang. 

Keributan itu pun akhirnya bisa dibubarkan oleh pihak kepolisian sektor Pameungpeuk yang datang ke lokasi kejadian.

Setelah dibubarkan, Dadang rupanya masih belum puas. Ia yang masih dalam keadaan mabuk, bersama rombongan yang berjumlah sekitar 15 orang mendatangi koramil untuk mencari adik nelayan itu. 

Dari Koramil Pameungpeuk, Dadang bersama temannya kemudian mendatangi Polsek Pameungpeuk mencari anggota yang sebelumnya berusaha melerai. 

Di Polsek Pameungpeuk, Dadang sempat membuat keributan, namun akhirnya bisa diusir keluar. (yna/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: