Jembatan Citanduy 1 Ditutup, Warga Pilih Jembatan Gantung

Jembatan Citanduy 1 Ditutup, Warga Pilih Jembatan Gantung

BANJAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar menutup arus lalu lintas di Jembatan Parunglesang (Citanduy 1) sejak Senin (24/5/2021). Namun masih banyak pengendara dari luar daerah tidak mengetahui penutupan. Alhasil mereka memutar balik kendaraan di sekitar area dekat terminal.


“Mau ke Bandung dari Pangandaran. Biasanya lewat jalur depan terminal. Tapi ternyata ditutup. Kalau penutupan karena ada perbaikan jembatan tidak tahu. Kirain bisa lewat, tadi (kemarin, Red) sudah baca petunjuk arah di beberapa persimpangan,” kata Rian Hidayat, warga Kabupaten Bandung, Rabu (26/5/2021).

Warga di sekitar jalan dekat Jembatan Parunglesang Suryana mengatakan sejak penutupan, banyak pengendara mobil pribadi yang putar balik di perempatan terminal Pusdai. Mereka rata-rata belum mengetahui adanya perbaikan jembatan.

“Banyak yang putar balik. Iya rata-rata mereka tidak tahu ada penutupan total. Kalau bus dan mobil angkutan jarang, yang banyak mobil pribadi,” kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjar Ajat Sudrajat melalui Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan Kota Banjar Fera Mada Pratama mengatakan kendaraan yang akan menuju terminal atau melalui Jalan Mayjen Didi Kartasasmita akan dialihkan menuju Letjen Soewarto. Pengalihan akan berlangsung selama lima bulan sepanjang perbaikan Jembatan Citanduy berlangsung.

“Kita sudah melaksanakan sosialisasi dengan pihak kepolisian dari unit Dikyasa, baik kepada pemilik usaha toko maupun pihak ekspedisi. Kemudian untuk rambu pendukung juga sudah kita siapkan di lokasi,” katanya.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRPKP Kota Banjar Agus Saparudin berharap dengan adanya perbaikan lantai secara total kondisi permukaan jalan pada jembatan tidak membahayakan pengendara lagi.

“Lantai jembatannya akan menggunakan beton dan permukaannya diaspal. Jembatan itu memiliki panjang 100 meter dan lebar 9 meter termasuk trotoarnya,” kata Agus.

Sementara itu, dampak dari penutupan tersebut mengakibatkan lalu lintas di pusat kota sebagai rute baru menuju terminal padat. Tak terkecuali jembatan gantung Cipadung yang kini mulai dilirik sebagai jalur alternatif penyeberangan demi efisiensi waktu pengendara.

Ratusan kendaraan roda dua melalui jembatan gantung yang menghubungkan Lingkungan Cipadung Kelurahan Purwaharja dengan Lingkungan Banjarkolot Kelurahan Banjar.

Pengurus Karang Taruna Generasi Muda Cipadung (GMC) mengatakan setiap hari jumlah kendaraan sepeda motor yang melintas jembatan gantung tersebut membeludak. Jumlah sudah sulit dihitung.

“Tak terhitung pengendara yang lewat jembatan Cipadung ini dan tadi sempat ada seorang pegawai pemerintah yang jatuh, tapi berhasil kami bantu,” ungkap Topik.

Menurutnya, sejak penutupan Jembatan Baru maka jembatan gantung Cipadung mendadak ramai dijadikan alternatif jalur pelintasan. “Karena banyak yang melintas, maka karang taruna dan warga saling bergotong-royong melakukan perbaikan jembatan alakadarnya,” ucapnya.

Topik beserta pengurus lingkungan pun mengatur jarak pengendara saat akan menyeberangi jembatan gantung Cipadung dengan batas maksimal empat pengendara untuk sekali penyeberangan. Sebelumnya, jelas Topik, Babinsa, Bhabimkamtibmas dan instansi terkait sudah berdatangan ke jembatan untuk mengontrol dampak dari penutupan Jembatan Baru.

“Kami sudah komunikasikan bahkan dengan pengurus Lingkungan di Banjar Kolot ini dan kami sepakat terkait pengaturan lalu lintas di jembatan Cipadung diserahkan kepada GMC,” ucapnya. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: