Bahan Bakar Bisa Diantar di Jalur Mudik, Sopir Angkutan Lebaran Jangan Teler
RADARTASIK, TASIKMALAYA – Banyaknya mobilitas kendaraan di masa mudik Lebaran berpengaruh kepada kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). Pertamina menyiapkan berbagai alternatif agar pemudik tidak kesulitan mendapatkan bahan bakar.
Sales Area Manager Pertamina Jawa Barat Fachrizal Imaduddin mengakui bahwa kebutuhan BBM mengalami peningkatan di masa mudik. Di wilayah Priangan Timur, permintaan BBM dari SPBU mencapai 2 juta liter dalam sehari. ”Mungkin ke depan bisa naik lagi permintaannya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).
Sejauh ini, ketersediaan dan suplai BBM ke SPBU-SPBU terbilang aman. Pemudik dipastikan bisa mengisi BBM di sepanjang jalur mudik wilayah Priangan Timur. ”Semua SPBU beroperasi 24 jam ditambah dengan tiga titik modular tambahan,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi ada SPBU yang kehabisan stok bahan bakar ada 11 titik SPBU kantong yang disiapkan. Yakni mobil tangki BBM yang bisa digerakkan ke SPBU yang kekurangan stok. ”Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengawalan ketika traffic-nya ramai,” ucapnya.
Hasil analisa, kendala yang sangat mungkin terjadi yakni ketika pengendara kehabisan bahan bakar di jalan. Di mana mereka berada jauh dari SPBU untuk mengisi bahan bakar.
BACA JUGA:Lurah Cilembang Kecolongan Ada Warga Mengubah 2 Rumah Jadi Gudang Jutaan Petasan
Menyikapi hal tersebut, Pertamina sudah menyiapkan 34 motoris yang tersebar di sepanjang jalur. Secara teknisnya pemudik bisa membeli bahan bakar dengan cara pesan-antar tanpa biaya pengiriman. ”Tinggal hubungi 135, itu conect se-Indonesia,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengingatkan kepada para pemudik untuk memastikan tangki bahan bakar terisi penuh sebelum berangkat. Jangan sampai memaksakan perjalanan dengan bahan bakar yang tidak memadai. ”Jadi sebelum berangkat, pastikan terlebih dahulu BBM penuh,” ucapnya.
Semua SPBU khususnya di jalur mudik bisa menjadi tempat beristirahat. Pihaknya sudah menginstruksikan agar masing-masing manajemen menciptakan lingkungan yang bersih. ”Supaya pemudik yang kelelahan bisa beristirahat dengan nyaman,” tuturnya.
TANGGUNG JAWAB SOPIR
Sopir angkutan punya tanggung jawab besar terhadap keselamatan penumpang, khususnya di masa mudik. Maka dari itu, kondisi awak angkutan harus dalam kondisi sehat dan sadar.
Salah satu hal yang disoroti pada sopir angkutan adalah penyalahgunaan narkoba. Karena narkoba dinilai bisa mempengaruhi kesadaran sopir dan membahayakan para penumpang.
Mengantisipasi hal itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya melakukan tes urine kepada para sopir angkutan bus. Hal itu guna memastikan para sopir tidak ada yang menjadi penyalahguna narkoba.
Koordinator Pencegahan BNN Jawa Barat Johanes MSI APt menjelaskan tes urine tersebut bukan hanya dilakukan di Tasikmalaya. Pihaknya pun melakukan monitoring pelaksanaannya ke daerah-daerah. ”Tadi kita tes sopir bus, 50 sopir Primajasa dan 50 sopir bus Budiman,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: