Pengangguran di Kota Tasik Didominasi Lulusan SMA

Pengangguran di Kota Tasik Didominasi Lulusan SMA

CIHIDEUNG — Seiring berjalannya waktu, pencari kerja terus bermunculan di Kota Tasikmalaya. Di lihat dari jenjang pendidikan yang dimiliki, mereka didominasi lulusan SMA atau sederajatnya.


Berdasarkan open data Kota Tasikmalaya, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) mencatat ada ada 5.165 pencari kerja sepanjang 2020. Dari jumlah tersebut, 4.253 di antaranya merupakan lulusan SMA sederajat.

Selebihnya, ada 580 sarjana dan 164 sarjana muda yang tercatat sebagai pencari kerja. Namun masih ada juga pencari kerja yang merupakan warga dengan jenjang pendidikan SD sebanyak 19 dan SMP sebanyak 149.

Berkaitan dengan data tersebut, Kepala Disnakertrans Kota Tasikmalaya H Rahmat Mahmuda belum bisa diwawancarai. Saat dihubungi Radar, kontak pejabat eselon 2 itu tidak bisa dihubungi.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Radar, jenjang pendidikan cukup berpengaruh pada proses rekrutmen. Namun bukan berarti lulusan SMA tidak punya peluang lebih. Seperti yang diungkapkan Manajer HRD Plaza Asia Ferry Yogaswara.

Dia menyebutkan secara ideal, lulusan SMA biasanya diterima tenaga kontrak, seperti halnya pramuniaga, kasir seles dan lainnya. “Tapi kalau kinerjanya bagus bisa jadi diangkat jadi karyawan tetap,” tuturnya.

Dijelaskannya, untuk lulusan sarjana memang ada prioritas untuk dalam proses rekrutmen, namun tidak mutlak. Karena kualitas kerja, pengalaman dan etika pun sangat berpengaruh. “Bisa jadi lulusan SMA punya posisi lebih tinggi dari sarjana kalau kinerjanya bagus,” terangnya.

Apalagi, saat ini rata-rata rekrutmen baru hanya untuk pegawai kontrak. Untuk karyawan tetap, biasanya diangkat dari pegawai kontrak yang memang berkualitas. “Itu pun kalau ada posisi yang kosong, bisa karena karyawan sebelumnya berhenti atau ada produk baru yang mengharuskan karyawan tambahan,” jelasnya.

Namun demikian dalam kondisi pandemi ini, lanjut Ferry, rekrutmen pegawai seolah kemustahilan. Ada pun rekrutmen yang bisa dilakukan hanya untuk pegawai musiman. “Untuk sekarang jangankan rekrut pegawai baru, yang ada saja harus dibagi-bagi shift,” pungkasnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: