Camat Kecewakan Irema Tamansari Kota Tasik

Camat Kecewakan Irema Tamansari Kota Tasik

TAMANSARI — Niatan para pemuda untuk mendorong pemberdayaan kegiatan spiritual anak usia sekolah di wilayah, berujung kekesalan. Ketika dukungan dari pemerintah level kecamatan dinilai tidak hadir, bahkan cenderung menjatuhkan aktivitas keagamaan yang mereka kelola.


Hal itu terjadi, seusai Pengurus Ikatan Remaja Masjid (Irema) Kecamatan Tamansari bersilaturahmi dengan camatnya. Mulanya mereka datang hendak meminta izin, doa serta dukungan dari pemerintahan kecamatan yang juga sekaligus Pembina Irema di wilayah mereka.

Termasuk, meminta dukungan bantuan, bahwa 17 putra-putri asal Tamansari akan mengikuti perlombaan tingkat kota yang diselenggarakan DPD BKPRMI Kota Tasikmalaya.

“Kami mengirim utusan 17 peserta untuk mengikuti dua cabang lomba Mars, pada Minggu dan Pidato Putra-Putri tadi sore,” kata Ketua Irema Kecamatan Tamansari Dian Fahruroji kepada Radar, Kamis (6/5/2021).

Dia menceritakan Irema memiliki kendala transportasi dalam mengantarkan para peserta ke pusat kota. Dimana perlombaan yang sudah berjalan sejak 3-10 Mei mendatang itu, menjadi ajang prestisius bagi pengkaderan generasi qurani di wilayah kecamatan.

“Dari hal tersebut, kami memohon terhadap camat kiranya bisa turut memfasilitasi kebutuhan kami. Namun, kami kaget jawaban Pak Camat itu akan fasilitasi peminjaman mobil inventaris sekretaris kecamatan yang kondisinya mogok,” katanya mengeluhkan.

Ia bersama jajaran pengurus Irema tidak hanya kaget dengan hal tersebut. Ketika unsur pimpinan di tingkat kecamatan malah menyatakan ungkapan yang kurang elok terhadap warganya, terutama di bulan Ramadan.

Kontan ungkapannya membuat mereka kecewa dan berupaya mencari fasilitasi dalam mendukung keikutsertaan perwakilan Tamansari tetap tampil di tingkat kota.

“Kita tidak enak sekali ketika ada pernyataan, abi mah kurang reseup organisasi jiga kieu mah, jeung ogen saya mah nya arek maju heug teu ogen teu nanaon (Saya kurang suka organisasi seperti ini, lagian mau maju silakan tidak juga tidak apa-apa, Red),” tutur Dion menirukan.

Menurut dia, pernyataan tersebut tidak patut dilontarkan seorang ASN apalagi kepala pemerintahan level kecamatan. Dimana sebagai pelayan masyarakat yang diamanatkan undang-undang, di samping secara jabatan sosial menjadi pembina Irema. Seharusnya, bisa men-support dengan baik dalam aspek apa pun.

“Kami minta terhadap inspektorat dan BKPSDM yang mengawasi kinerja ASN untuk bertindak secara tegas karena tidak hanya satu kali kami di cemoohkan oleh oknum camat teraebut,” tegasnya.

“Kami juga sudah menginformasikan dengan stakeholder keagamaan supaya hal ini menjadi perhatian serius. Mengingat, secara AD/ART organisasi, pemerintah setempat adalah pembinanya, ini seolah tidak pro terhadap dakwah Islam yang mana kita berkegiatan untuk kelangsungan generasi Qurani di wilayah ini,” sambung Dion memaparkan.

Terpisah, Camat Tamansari Ukim Sumantri mengungkapkan secara pribadi ia tidak bertujuan lain, merespons adanya silaturahmi dari para pengurus Irema. Ia hanya berupaya memberikan gambaran posisi camat yang merupakan pembina dalam berbagai organisasi, yang kalau pada ujungnya selalu bergantung terhadap kecamatan tentu dinilai memberatkan.

“Mengingat camat juga tidak dibekali anggaran-anggaran untuk bantuan-bantuan. Tidak lain, tujuan saya hanya ingin rekan-rekan Irema dan organisasi lain muncul spirit kemandirian dari pengurusnya sendiri,” harap Ukim.

Dia mengatakan sejatinya para pengurus meminta bantuan kendaraan untuk mobilisasi peserta lomba. Sayangnya kondisi inventaris saat ini sedang mengalami kerusakan.

“Lalu mereka berharap dapat bantuan dana, saya jelaskan kondisi keuangan kecamatan sekarang seperti apa. Kemudian saya sampaikan, supaya mereka bisa berupaya memenuhi kebutuhannya secara mandiri,” katanya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: