Ini Dasar Demi Hamzah Menggugat Dokter & RS Swasta di Kota Tasik

Ini Dasar Demi Hamzah Menggugat Dokter & RS Swasta di Kota Tasik

KOTA TASIK - Demi Hamzah, anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya yang melaporkan salah satu rumah sakit swasta di Tawang, dan seorang dokternya ke Polres Tasikmalaya Kota angkat bicara soal mengapa dirinya mempolisikan mereka. 

"Intinya kita tak ada niat apapun kecuali demi kemaslahatan dan kebaikan. Yang kita ingin kan ini bermanfaat dan bermaslahat," paparnya kepada wartawan dalam sambungan telepon, Senin (03/05/21) malam.

"Kita tak ingin mendzalimi orang yang tidak bersalah. Jadi biarkan hal ini ditangani oleh aparat penegak hukum. Kami tak akan iterpensi apapun. Kami hanya menyampaikan bukti-bukti yang kami punya dan sudah diserahkan ke pengacara saya," sambungnya.

Dirinya yakin dalam hal ini Polisi profesional menangani laporannya dan aparat penegak hukum bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Yang jadi dasar kita tak hanya menuduh, tapi punya beberapa bukti yang sudah disampaikan ke pengacara dan sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian," terangnya.

Intinya, beber dia, pihaknya kecewa dengan pihak rumah sakit yang diduga tidak transparan dan ada indikasi pelanggaran-pelanggaran. 

"Terutama dengan tak terbukanya terkait kondisi almarhum ibu saya. Dan itu menurut saya fatal. Bukan tak mengiklaskan wafatnya pun biang. Tapi tentu hal-hal seperti ini kalau ada kelalaian, kalau ada kesengajaan, patut diungkap dan dihukum sesuai aturan yang berlaku," bebernya.

Dan kedepan, tambah dia, hal ini tak terjadi lagi. Dirinya hanya ingin hal ini tak terjadi kepada orang lain. 

Jangan sampai ada cerita yang sama dengan apa yang keluarganya rasakan. 

"Karena ada keanehan dengan ibu saya. Contohnya kan ada yang menunggu 4 hari di sana. Katanya Covid dari pertama masuk ditunggu sama adik saya tanpa APD, tapi lalu disuruh pulang," tambahnya.

Jelas dia, ketika dites adiknya itu negatif Covid. Dan keterangan dokter yang di sana, dokter ruangan yang dia kontak telepon menyampaikan katanya ibu positif PCR negatif antigen. 

"Berarti bisa saja kan, adik saya positif PCR, tapi kenapa disuruh pulang? Artinya pihak rumah sakit jadi bisa berpotensi menularkan Covid. Itu salah satu contohnya," jelasnya. 

(rezza rizaldi/ radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: