Ratusan Mahasiswa & Buruh Demo May Day di Bale Kota Tasik

Ratusan Mahasiswa & Buruh Demo May Day di Bale Kota Tasik

KOTA TASIK - May Day atau Hari Buruh selalu diperingati setiap tanggal 1 Mei. 

Biasanya May Day akan diisi dengan aksi unjuk rasa menuntut kelayakan hidup para buruh.

Nah, di Kota Tasikmalaya, Sabtu (01/05/21) siang juga ada aksi May Day dari para buruh dan mahasiswa. Tepatnya di depan Bale Kota Tasikmalaya.

Aksi May Day di Kota Tasik diinisasi para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Tasikmalaya (ABT). 

Informasi yang dihimpun di lapangan, aksi ini diikuti ratusan massa. 

Aksi ini dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Walaupun unjuk rasa, massa tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dengan memakai masker.

Sebelum ke Bale Kota, massa aksi sempat kumpul di depan GOR Susi Susanti. 

Selanjutnya melakukan konvoi kendaraan dengan rute Tentapel-RAA Wiratuningrat-Cimulu -RE Martadinata-Simpang 4 jati-H Djuanda- finish di Bale Kota.

Orator silih berganti melakukan orasi meneriakkan golak dan mencabut UU Omni Buslaw, bayar THR kaum buruh serta penuhi hak-hak buruh sebagai pekerja.

Koordinator Aksi, Andirian dalam orasinya menyampaikan, pihaknya menuntut agar pemerintah mencabut Omni Buslaw, dan segera untuk melakukan Pembayaran THR terhadap kaum buruh dan penuhi hak-hak buruh.

“Mahasiswa dan buruh bergerak bersama untuk menyuarakan satu tuntutan yang sama, yaitu penolakan terhadap omnibus law UU Cipta Kerja,” ucapnya.

Tegas di, buruh sudah mengajukan uji materi dan uji formil UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi. 

Namun yang dipermasalahkan kaum buruh dalam beleid yang baru ini adalah terkait dengan outsourching dan buruh kontrak.

“Sehingga akan terjadi dalam satu perusahaan mayoritas adalah pekerja outsourcing dan karyawan tetap. Padahal pekerja outsourcing bukan pekerja perusahaan tapi pekerja milik agen outsourcing yang kapan saja bisa di  PHK tanpa pesangon dan jaminan sosial.," tegasnya.

Jelad dia, maka buruh meminta agar outsourching pekerja harus dibatasi untuk 5 jenis pekerjaan saja, agar tidak terjadi dalam satu perusahaan mayoritas pekerja outsourching dan menjadi pekerja outsourcing seumur hidup. 

(rezza rizaldi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: