ASTAGAAA.. Honor Penggali Kubur Covid-19 di Kota Banjar Tekor

ASTAGAAA.. Honor Penggali Kubur Covid-19 di Kota Banjar Tekor

BANJAR — Petugas penggali dan pengubur jenazah Covid-19 di pemakaman Dipatiukur Kecamatan Banjar terancam tak akan mendapat honorarium apabila korban meninggal akibat Covid-19 terus bertambah. Hal itu karena anggaran yang disiapkan untuk honor mereka hanya Rp 299 juta tahun ini.


“Ibu wali (Ade Uu Sukaesih, Red) hanya memberi anggaran sekitar Rp 299 juta untuk honor petugas penggali dan pengubur Covid-19. Kita yang mengusulkan, namun sekarang DPA-nya ada di Dinas Kesehatan,” kata Kepala Bidang Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar Ninding Kosmana Selasa (27/4/2021).

Ia mengatakan dari Rp 299 juta itu, sebesar Rp 168 juta akan dibayarkan untuk honor penggali dan pengubur dari Januari hingga saat ini. Kemudian ditambah untuk pengadaan peti jenazah sebesar Rp 70 juta. Sehingga total anggaran yang akan diserap sebanyak Rp 238 juta.

Sisa dari anggaran yang ada diperkirakan sekitar Rp 61 juta. “Seharusnya anggaran untuk honor dan pengadaan peti jenazah ini sifatnya harus fleksibel dan masuk di biaya tidak terduga (BTT), karena orang meninggal karena Covid-19 itu tidak bisa direncanakan jumlahnya. Anggarannya pun bisa kurang atau lebih dari anggaran yang sudah disiapkan,” katanya.

Sementara itu, kata dia, jumlah honor yang belum dibayar kepada tim penggali sesuai dengan kasus kematian atau jumlah penguburan dari kasus Covid-19 sejak Januari sebanyak 30 lubang kubur sebesar Rp 42 juta atau sekitar Rp 6 juta per orang. Sedangkan untuk petugas pengubur sebanyak 9 orang jumlah honor yang belum dibayar sebesar Rp 126 juta dari total 36 kali penguburan.

Seperti diketahui, saat ini kasus Covid-19 di Kota Banjar terus meningkat. Dari data Satgas Covid-19 Kota Banjar, sejak Senin (26/4/2021) ada penambahan sekitar 25 orang yang terpapar virus Covid-19.

Baca juga : Dewan Minta Honor Penggali Kubur Covid-19 di Kota Banjar Segera Dicairkan

Terpisah, Ketua HMI Cabang Kota Banjar Budi Nugraha meminta Dinas Kesehatan segera membayarkan honor untuk penggali dan pengubur pasien Covid-19. Menurutnya itu hak mereka (petugas penggali dan pengubur) yang harus diselesaikan.

“Saya harap kepada pihak terkait (pemerintah), untuk sesegera mungkin menyelesaikan persoalan mengenai honor penggali kubur Covid-19 di Kota Banjar. Jangan sampai pemerintah menganggarkan anggaran yang sangat besar untuk Covid-19, tapi pemerintah malah melalaikan mengenai honorer penggali kubur,” kata Budi.

Ia mengatakan petugas penggali dan pengubur memiliki risiko tinggi, karena jenazah yang dikuburkan sudah dinyatakan positif Covid-19.

“Mereka rela mengorbankan untuk menggali kuburan untuk orang lain, apalagi yang mau dikuburkannya mereka yang terkena penyakit yang hari ini menjadi momok menakutkan buat kita semua,” katanya.

Kemudian, lanjut dia, melihat pemerintah belum ada kesiapan, karena masalah sinkronisasi data belum beres sejauh ini. “Maka saya pikir pemerintah terkait harus serius dalam menangani persoalan ini,” katanya. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: