Indramayu Penghasil Beras Terbanyak di Indonesia
Reporter:
radi|
Kamis 22-04-2021,16:32 WIB
INDRAMAYU — Tidak berlebihan jika Presiden RI Ir Joko Widodo pada Rabu kemarin (21/04/2021) mengunjungi Kabupaten Indramayu dalam kaitan menghadiri panen raya di daerah tersebut. Pasalnya, salah satu kabupaten di Pantura Jawa Barat itu menjadi lumbung padi nasional. Sekaligus daerah dengan penghasil beras terbanyak Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan Kerangka Sampel Area (KSA), produksi padi tahun 2020 dan potensi Januari hingga April 2021 mengalami kenaikan.
Produksi padi 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG.
Nah, dari jumlah produksi padi dan gabah tersebut Kabupaten Indramayu yang memiliki luas lahan panen padi 226.626 hektare (ha) berhasil mendapatkan produksi sebanyak 1.363.312 ton GKG atau 782.132 ton beras.
Baru setelah itu disusul oleh Kabupaten Karawang dengan luas panen 181.915 ha menghasilkan 1.087.874 ton GKG atau setara 624.113 ton beras. Kemudian Kabupaten Subang, dengan luas panen 169.416 ha menghasilkan padi 970.760 ton GKG atau setara 556.925 ton beras
Sementara itu saat berkunjung ke Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan swasembada beras dengan membangun pertanian nasional.
“Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan seperti banyak yang kena banjir, pandemi, kadang-kadang memang butuh kalkulasi itu sehingga perlu tambahan untuk cadangan,” katanya.
“Tetapi sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor, insyaallah nanti sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, juga tidak ada impor,” imbuhnya.
Terkait pasokan pupuk hingga tenaga atau alat pemanen padi saat panen raya yang dibutuhkan petani Indramayu, Presiden merespons positif.
“Pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine harvester (mesin pemanen padi),dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan pompa. Semoga ini segera bisa kita kirim,” tuturnya. (rc/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: