Pegawai di RSUD Kota Tasik Terlalu Gemuk
Reporter:
syindi|
Jumat 16-04-2021,12:30 WIB
TAWANG — Persoalan di RSUD dr Soekardjo berpangkal di manajemen keuangan dan sumber daya manusia (SDM) yang tidak proporsional. Hal ini membuat rumah sakit akan selalu merugi dan berimbas pada pelayanan.
Hal itu diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Enan Suherlan, dia menilai RSUD terlalu banyak mengeluarkan modal untuk pegawai. Sementara pendapatan badan layanan umum daerah (BLUD) tersebut tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
“Kalau pengeluaran lebih besar dari pendapatan, sudah jelas manajemennya tidak sehat,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (15/4/2021).
Ketika BPJS menerapkan sistem rujukan berjenjang di tambah, hal ini berdampak pada jumlah pasien yang masuk. Ketika beban kerja berkurang, maka seharusnya pengeluaran pun bisa berkurang. “Jadi rujukan berjenjang tidak cukup kuat jadi alasan,” terangnya.
Baca juga : Manajemen Dinilai Buruk, RSUD Kota Tasik Perlu Dirombak
Penunjukan RSUD sebagai tempat isolasi tersentralistik memang menambah beban pengeluaran. Namun faktanya, kekosongan obat serta masalah keuangan lainnya sudah terjadi jauh sebelum Covid-19 mewabah.
“Pandemi ini hanya sebagian faktor saja, menurut saya ada faktor yang berpengaruh lebih besar terhadap kondisi RSUD,” katanya.
Salah satu yang dia soroti yakni RSUD dr Soekardjo yang terlalu gemuk oleh pegawai. Hal ini, berkaitan dengan keuangan rumah sakit yang terus terpuruk. “Jadi kalau soal manajemen keuangan dan SDM dievaluasi, saya yakin RSUD dr Soekardjo bisa lebih baik,” terangnya.
Sebagai direktur yang sudah menjabat selama kurang lebih 13 tahun, dr Wasisto Hidayat seharusnya bisa menyadari masalah ini. Politisi PAN itu pun tidak mengerti kenapa persoalan yang lalu tidak menjadi bahan evaluasi. “Secara pengalaman seharusnya sudah cukup untuk bisa membuat RSUD dr Soekardjo berkembang lebih baik,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Agus Wahyudin yang menilai RSUD dr Soekardjo kurang transparan. Sampai-sampai Dinas Kesehatan pun seolah tidak memahami polemik yang ada di dalamnya. “Harusnya RSUD itu bisa lebih terbuka,” ujarnya.
Pihaknya mendorong agar ke depannya manajemen RSUD bisa lebih transparan. Terlebih saat ini jabatan direktur akan dilelang, dia berharap pegawai yang ditempatkan benar-benar berkompeten. “Meskipun saya belum tahu sekarang progresnya sudah sampai mana,” katanya.
(rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: