Oow.. Ternyata Kabupaten Tasik Belum Punya Gedung Perpustakaan

Oow.. Ternyata Kabupaten Tasik Belum Punya Gedung Perpustakaan

SINGAPARNA — Pemerintah Kabupaten Taiskmalaya belum memiliki gedung perpustakaan yang representatif jika dibandingkan daerah lain. Memiliki gedung baru masih sebatas mimpi, pasalnya belum ada anggaran untuk merealisasikannya. Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Tasikmalaya Dra Hj Wini MSi kepada Radar, Rabu (7/4/2021).


“Tahun ini kami sudah mengajukan lagi untuk pembangunan fisik gedung perpustakaan dan DPUTRPP yang mengajukan ke provinsi. Sedangkan untuk Dinas Kearsipan dan Perpustakaan sebagai penerima manfaat,” ujarnya.

Kata dia, pihaknya sangat berharap tahun ini Kabupaten Tasikmalaya dapat memiliki gedung perpustakaan sendiri, sehingga dapat membentuk atau membuat bagaimana gedung yang representatif dan sesuai untuk memuat berbagai arsip dan buku-buku.

Lanjut dia, tempat perpustakaan saat ini sangat jauh tertinggal, sehingga perlu terobosan untuk pembenahannya. Gedung perpustakaan yang sekarang tidak layak. “Jadi untuk meningkatkan minat baca itu dimulai dari performa gedungnya itu sendiri yang tentunya harus memadai,” kata dia.

Baca juga : Polres & Pemkab Tasik Tandatangani Bersama Zona Bebas Korupsi

Sebelumnya, ujar dia, anggaran untuk gedung perpustakaan sudah diajukan ke provinsi pada tahun 2019, di tahun 2020 terkena refocusing dan di tahun 2021 tidak ada anggaran untuk pembangunan gedung perpustakaan. “Mudah-mudahan di tahun 2022 mendatang bisa terealisasi,” harapnya.

“Untuk lokasi perpustakaan sekarang berada di Jalan Pemuda dekat Kantor Dinas Kaersipan dan Perpustakaan Kabupaten Tasikmalaya. Kami sangat mengharapkan memiliki gedung perpustakaan sendiri,” ucapnya, menambahkan.

Menurutnya, sekarang sudah ada digitalisasi untuk masyarakat yang senang membaca atau mencari buku untuk referensi bisa daftar lewat online. Kemudian bisa datang juga langsung ke perpustakaan secara biasa dengan menerapkan protokol kesehatan. Walaupun pengunjung yang datang ke perpustakaan berkurang, memang karena sekarang sedang Covid-19.

“Perpustakaan tidak lagi sekadar sebagai tempat mencari sekumpulan buku ataupun informasi, melainkan menjadi sarana munculnya inovasi-inovasi baru yang berkualitas,” ujarnya. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: