Muslimat NU Dorong Gerakan Kesehatan Masyarakat, Pemkot Tasikmalaya Siap Bersinergi

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan didampingi istrinya saat menghadiri cek kesehatan gratis yang digelar Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) se-Kota Tasikmalaya di Masjid Agung, Minggu 20 Juli 2025. diskominfo for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kegiatan cek kesehatan gratis yang digelar Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) se-Kota Tasikmalaya di Masjid Agung, Minggu 20 Juli 2025, bukan hanya program layanan sosial biasa.
Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya konkret Muslimat NU dalam memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab sosial.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menilai kegiatan ini sebagai wujud nyata peran strategis perempuan, khususnya Muslimat NU, dalam memperkuat ketahanan kesehatan keluarga dan lingkungan.
Ia menegaskan, kesehatan bukan semata urusan medis, melainkan bagian dari nilai keislaman yang harus terus dikampanyekan.
BACA JUGA:HUT ke-393 Kabupaten Tasikmalaya Bakal Digelar Sederhana, Fokus pada Kegiatan Substansial
“Menjaga kesehatan adalah bagian dari dakwah. Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.’ Maka mengajak masyarakat peduli kesehatan adalah tugas mulia,” ujar Viman.
Menurutnya, peran ibu-ibu Muslimat NU selama ini telah terbukti dalam berbagai lini kehidupan, dari pengajian hingga posyandu, dari dapur rumah hingga forum strategis.
Mereka tidak hanya aktif di lingkup keluarga, tapi juga mampu menggerakkan masyarakat dalam isu-isu publik seperti kesehatan.
“Kekuatan perempuan itu nyata. Mereka mampu menghidupkan lingkungan lewat gerakan kecil namun berdampak besar seperti ini,” lanjutnya.
BACA JUGA:Nelayan dan Pengusaha Kompak Jaga Ekosistem Pantai Pangandaran Lewat Aksi Bersih
Pemerintah Kota Tasikmalaya, kata Viman, membuka ruang kolaborasi yang lebih luas untuk menjangkau lapisan masyarakat dalam program-program kesehatan ke depan.
Ia menyebut gerakan seperti ini bisa menjadi inspirasi dan model bagi wilayah lain.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh sinergi dengan kelompok masyarakat, terutama ibu-ibu yang sudah terbukti ikhlas dan konsisten dalam kerja-kerja sosial,” ungkapnya.
Viman juga berharap, kegiatan seperti ini tak berhenti pada momen sesaat, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan yang mendorong lahirnya komunitas-komunitas peduli kesehatan berbasis keluarga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: