Cecep Susilawan Pimpin PGRI, Soroti Minimnya Payung Hukum untuk Guru di Kota Tasikmalaya

BACA JUGA:Aturan Jam Malam Pelajar di Kota Tasikmalaya Perlu Solusi Alternatif, Bukan Sekadar Pembatasan

"Kami akan berupaya mengusulkan peningkatan insentif, pemerataan tenaga pendidik, serta penguatan regulasi melalui Perda Pendidikan agar menjadi perhatian bersama Pemkot," bebernya.

Ia turut mengajak seluruh anggota dan pengurus PGRI untuk bersinergi mendukung program-program prioritas Pemkot Tasikmalaya yang berkaitan langsung dengan dunia pendidikan.

"Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar kepengurusan PGRI Kota Tasikmalaya 2025–2030 dapat memberikan manfaat nyata bagi guru dan pendidikan," tambahnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Barat, Ahmad Juhana, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kesatuan pandangan organisasi, meski terdapat perbedaan pendapat di internal.

BACA JUGA:Panggung Perlawanan dari Kota Tasikmalaya: Serudera Sudut Rahara dan Suara Perempuan yang Terbungkam

“Kita boleh berbeda pilihan dan cara berpikir, namun jangan sampai berbeda haluan dari organisasi. Kita terikat dalam satu kesepakatan,” tuturnya.

Ahmad juga mengingatkan bahwa kepengurusan baru memikul tanggung jawab besar. Ia berharap seluruh anggota memberikan dukungan nyata agar PGRI Kota Tasikmalaya semakin maju.

“Dinamika dalam organisasi itu hal yang wajar. Mari jadikan itu sebagai kekuatan, bukan perpecahan. Kemenangan ini adalah milik kita semua,” tegasnya.

Menutup konferensi, Ahmad Juhana secara resmi mengucapkan selamat kepada kepengurusan terpilih dan menutup Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya periode 2025–2030.

BACA JUGA:Kebakaran Rumah di Kota Tasikmalaya: Diduga Akibat Pembakaran Sampah

“Selamat melaksanakan tugas. Dengan ini, pelaksanaan Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya 2025–2030 saya nyatakan resmi ditutup,” pungkasnya.

Sumber: