Cardinale Mulai Kesal dengan Protes Curva Sud AC Milan
Gerry Cardinale--Twitter AC Milan
RADAR TASIK.COM – Pemilik AC Milan, Gerry Cardinale, dikabarkan mulai kesal dengan protes keras dari Curva Sud yang telah berlangsung sejak perayaan ulang tahun ke-125 klub.
Protes ini kembali memuncak setelah hasil imbang melawan AS Roma, yang menjauhkan Rossoneri dari zona Liga Champions.
Kekecewaan terhadap hasil buruk tersebut diperparah oleh keputusan manajemen yang memecat pelatih Paulo Fonseca.
Protes dari Curva Sud terhadap Cardinale kini memasuki episode ketiga berturut-turut, dengan tuntutan agar pemilik RedBird itu segera pergi dan menjual klub.
Para pendukung menyalahkan Cardinale atas memburuknya performa Milan sejak kepergian Paolo Maldini dan Stefano Pioli.
Menurut laporan Calciomercato, protes ini dinilai tepat sasaran karena banyak rumor yang menyebut Cardinale merasa terganggu oleh situasi yang kian memanas.
Ia berharap langkah refinancing sebagian utang dengan dana Elliott hingga 2028 dapat meningkatkan kepercayaan publik.
Namun, bukannya memberikan efek positif, langkah tersebut justru memperparah ketegangan karena para penggemar hanya peduli pada hasil di lapangan.
Kondisi Milan saat ini sangat rumit dari berbagai aspek: teknis, manajerial, hingga komunikasi.
Fans menuding Cardinale sebagai sosok di balik pemecatan Paolo Maldini, seorang ikon yang dianggap sangat memahami kebutuhan klub.
Mereka juga merasa Cardinale kurang memiliki empati terhadap suporter dan terlalu berfokus pada aspek ekonomi ketimbang olahraga.
Filosofi "kemenangan adalah segalanya" yang dulu menjadi prinsip Milan kini tampaknya mulai memudar.
Tahun lalu, dalam wawancara dengan La Gazzeta dello Sport, Fabio Capello bahkan pernah menyebut pemecatan Maldini sebagai perjudian besar.
"Jika manajemen membuat keputusan, itu berarti mereka yakin dengan pilihan tersebut," kata Capello.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber