Oposisi Rebut Kota Hama dan Aleppo, Intelijen Israel Antisipasi Jatuhnya Bashar al-Assad di Suriah

Oposisi Rebut Kota Hama dan Aleppo, Intelijen Israel Antisipasi Jatuhnya Bashar al-Assad di Suriah

Bashar al-Assad--Tangkapan layar X

RADAR TASIK.COM - Intelijen Israel dilaporkan tengah mengantisipasi kemungkinan jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah setelah pihak oposisi berhasil merebut kota Hama dan Aleppo.

Dilansir dari Al-Quds Al-Arabi melalui Axios, perkembangan terbaru di Suriah mengejutkan pihak Israel dan Amerika Serikat. 

Garis pertahanan pasukan Assad dilaporkan runtuh lebih cepat dari perkiraan, hanya dalam waktu 24 jam terakhir.

Dua pejabat Israel menyatakan bahwa kemajuan signifikan yang dicapai faksi oposisi, termasuk penguasaan Hama setelah sebelumnya merebut Aleppo, menandakan potensi keruntuhan rezim Suriah. 

Salah satu pejabat senior Israel bahkan mengungkapkan bahwa kemungkinan jatuhnya Damaskus kini lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Seorang pejabat Amerika Serikat turut mengonfirmasi hal tersebut, menyebut bahwa garis pertahanan pasukan Assad runtuh dengan cepat. 

"Pasukan militer tidak benar-benar bertempur," ujarnya. 

Meski demikian, ia menilai pemerintahan Assad belum dalam bahaya langsung, tetapi situasi ini merupakan tantangan terbesar bagi rezim tersebut dalam satu dekade terakhir.

Israel, bersama Mesir dan Yordania, diketahui telah menyampaikan kekhawatiran mereka kepada Amerika Serikat terkait perkembangan di Suriah. 

Kekhawatiran Israel terutama berpusat pada dua skenario: penguasaan Suriah oleh elemen Islam garis keras atau peningkatan kehadiran pasukan Iran, yang dapat memperkuat pengaruh Teheran di wilayah tersebut.

Sebagai respons, Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz segera mengadakan pertemuan darurat dengan pimpinan militer untuk membahas situasi ini. 

Rapat kabinet keamanan Israel  juga diperkirakan akan memusatkan perhatian pada isu Suriah.

Laporan Axios menyoroti peran penting Iran dan Hizbullah dalam membantu Assad bertahan selama 13 tahun perang saudara. 

Namun, dengan perkembangan yang terus bergerak cepat, kekhawatiran Israel dan sekutunya terhadap stabilitas regional semakin meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: al-quds al-arabi