Istiqomah Dalam Berdakwah Saat Menghadapi Orang Yang Menolak Kebenaran, Begini Pesan Gus Baha
Pesan Gus Baha saat menghadapi orang yang menolak kebenaran dan tetap istiqomah dalam berdakwah. Foto: Tangkapan layar youtube--
Pernyataan ini bukan hanya mengkritik pandangan sempit masyarakat zaman dahulu yang menolak dakwah Nabi, tetapi juga relevan dengan masa kini.
Kebenaran tidak akan diterima oleh mereka yang tidak memiliki niat baik untuk mencari kebenaran.
Gus Baha membuat analogi mengenaí hal ini dengan menggambarkan bagaimana salah satu kebiasaan manusia yang suka mengeluh tetap ada meski zaman dan pemimpin terus berganti.
"Zaman Pak Karno yang tukang mengeluh ya ngeluh. Zaman Pak Harto yang tukang ngeluh ya mengeluh saja," jelasnya.
Begitupun gambaran orang-orang yang mendatangi pengajian ulama-ulama sebelumnya, Gus Baha memberikan contoh.
"Memangnya zaman Mbah Arwani orang Kudus ngaji semua? Ya kelakuannya begitu saja," ucap Gus Baha.
Pesan ini menjelaskan bahwa setiap zaman memiliki tantangannya sendiri, dan watak manusia tetap menjadi elemen tetap yang memengaruhi sikap mereka terhadap dakwah.
Dari nasehat Gus Baha ini, kita diajak untuk memahami bahwa dalam berdakwah, kritik dan penolakan kerap kali terjadi.
Bahkan pada masa Sunan Bonang yang terkenal dengan metode dakwahnya yang kreatif, tetap saja ada orang yang menentang.
"Zaman dulu juga sama, orang tetap seperti itu. Sampai zaman Sunan Bonang, orang ya tetap sama seperti itu." Ucap Gus Baha mengingatkan.
Yang terpenting adalah istiqomah dalam menyampaikan kebenaran dan menebar kebaikan.
Pesan Gus Baha ini menyiratkan bahwa dalam dakwah tidak boleh berhenti hanya karena adanya komentar negatif.
Hal ini bukan hanya untuk para pendakwah, tetapi juga untuk kita semua dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Melalui pengajian Gus Baha ini, kita belajar bahwa tantangan dalam menyampaikan kebenaran adalah bagian dari proses, namun kita harus tetap istiqomah dalam menjalankan dakwah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: