Pelajar MAN 5 Garut Hilang Terseret Arus di Pantai Pangandaran

Pelajar MAN 5 Garut Hilang Terseret Arus di Pantai Pangandaran

Sejumlah TIM SAR gabungan saat melakukan pencarian siswa asal Garut yang hilang di Pantai Pangandaran, Minggu 1 September 2024. istimewa--

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Sahrul Maulana, seorang pelajar berusia 16 tahun dari MAN 5 Garut, hilang terseret arus di Pantai Barat PANGANDARAN pada Sabtu 31 Agustus 2024 sekitar pukul 16.00. Kejadian ini terjadi di depan Hotel Sandaan. 

Kasatpol Airud Polres Pangandaran, Iptu Anang Tri, mengonfirmasi bahwa Sahrul, warga Karoya Lebak, Cibatu, Kabupaten Garut, hilang saat berenang bersama seorang temannya, Soleh, setelah mengikuti kegiatan kemah di Pamugaran, Kecamatan Pangandaran. 

"Soleh berhasil diselamatkan oleh perahu pesiar, sementara Sahrul terseret jauh ke tengah laut dan hingga kini belum ditemukan," ujarnya kepada Radar Tasikmalaya, Minggu 1 September 2024.

Proses pencarian terhadap Sahrul masih dilakukan oleh Tim SAR gabungan dan akan dilanjutkan pada Senin 2 September 2024. Hingga kini, belum ada tanda-tanda keberadaan Sahrul.

BACA JUGA:Pilkada Kabupaten Ciamis: Partai Politik Masih Bisa Daftarkan Calon Baru

Ketua SAR Barakuda Pangandaran, Sakio Andrianto, menyebutkan bahwa Sahrul mengikuti kegiatan Pramuka sebelum insiden tersebut terjadi. 

"Kegiatan Pramuka ini diikuti oleh beberapa sekolah MAN di Jawa Barat," ungkapnya.

Sakio menambahkan bahwa Pos 4, lokasi hilangnya Sahrul, dikenal memiliki arus yang cukup kuat, serupa dengan Pos 5 dekat Taman Pangandaran Sunset. 

Sejak awal tahun 2024, Pantai Barat Pangandaran telah menjadi lokasi beberapa kecelakaan laut yang berakibat fatal.

BACA JUGA:Mulai Malam Tadi Harga BBM Turun Besar-besaran, Ini Daftar Lengkapnya

Beberapa insiden sebelumnya termasuk seorang remaja bernama Mohammad Dimas dari Kecamatan Banjarsari yang tewas tenggelam pada 12 Februari 2024 di Pos 5 Pantai Barat Pangandaran. 

Dua warga Kabupaten Ciamis, Muh Muhtadin dan Rifki, juga meninggal terseret arus saat bermain papan seluncur pada hari Jumat di Pos 5. 

Korban lainnya, Hafiz Arrafi, dari Kabupaten Bandung, tewas terseret arus pada 13 Juni 2024, dan Haris Riswandi dari Astana Anyar, Kota Bandung, meninggal ketika berusaha menolong temannya di Pos 3.

Dengan kondisi arus yang berbahaya di beberapa titik Pantai Pangandaran, pengunjung diimbau untuk lebih berhati-hati dan mengikuti aturan keselamatan yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: