Cara Pengolahan Sampah, Kelompok 39 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Beri Edukasi dan Pelatihan

Cara Pengolahan Sampah, Kelompok 39 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Beri Edukasi dan Pelatihan

Kelompok 39 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta mengadakan program kerja ‘Edukasi serta Pelatihan Pemilahan dan Pengolahan Sampah’ di Padukuhan Pokdadap, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, pada 28 Juli 2024 lalu.-istimewa-

Setelah melakukan sosialisasi, Kelompok 39 pada tahap kedua membagikan trash bag secara gratis kepada seluruh warga Padukuhan Pokdadap. Trash bag tersebut untuk memudahkan dalam memulai pemilahan sampah di rumah masing-masing warga. 

BACA JUGA:Pertama Kali Motor Listrik Polytron Fox-R Digunakan Drag Race dan Freestyle

Namun, sebagai langkah awal dari program ini, trash bag yang dibagikan hanya dikhususkan untuk jenis sampah anorganik seperti plastik dan kertas. Langkah ini bertujuan untuk memberikan stimulasi agar masyarakat dapat langsung menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh. 

Tahap selanjutnya yaitu pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS). TPS ini dibuat dari sebuah kandang yang sudah tidak digunakan lagi, milik Santi selaku Dukuh Pokdadap. 

Dalam proses pembuatan TPS, di sekeliling kandang tadi diberi jaring paranet untuk mengurangi risiko sampah beterbangan atau berserakan akibat diterpa angin. 

Tahun ini, untuk melengkapi soal menangani sampah dilakukan pula kerja sama dengan Karang Taruna setempat. Sehingga para mahasiswa dan mahasiswi bersama-sama dengan Karang Taruna mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah. 

BACA JUGA:5 Spot Menarik di Obelix Hills, Tempat Nongkrong Seru di Yogyakarta yang Instagramable

Dennysa, selaku penanggung jawab program kerja berharap, melalui kerja sama yang dibangun akan mengokohkan semangat gotong royong.

“Kerja sama ini diharapkan dapat memperlancar proses pemilahan dan pengolahan sampah, serta memperkuat semangat gotong royong di antara warga,” ulasnya.

Yuni Susanti selaku Dukuh dari Dusun Pokdadap turut mengapresiasi program kerja ini. Yuni merasa sangat membantu dan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan di dusunnya. 

“Kalau dari Ibu (Yuni Susanti, Red), program kerja ini benar-benar ingin dijadikan efek utama yang Ibu mau angkat di Padukuhan ini. Jadi harapan Ibu, proker  (program kerja) ini bisa mendorong Karang Taruna untuk melakukan kegiatan yang lebih positif dan dari warga itu sendiri bisa mengatasi polusi yang memberikan dampak lebih baik untuk kesehatan,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: