Lukisan Gua Tertua di Indonesia Ditemukan! Simak Isinya

Lukisan Gua Tertua di Indonesia Ditemukan! Simak Isinya

Tim Peneliti BRIN, Griffith University dan Southern Cross University menemukan lukisan gua tertua di Indonesia.-BRIN-

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Tim Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Griffith University dan Southern Cross University berhasil menemukan lukisan gua tertua di Indonesia.

Lukisan gua tertua di Indonesia tersebut menunjukkan tiga figur mirip manusia yang berinteraksi dengan seekor babi hutan, dan ditemukan di gua kapur di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

Tim peneliti ini dipimpin oleh Adhi Agus Oktaviana, seorang ahli seni cadas dari BRIN yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di Griffith Centre for Social and Cultural Research (GCSCR).

Menurut Oktaviana, lukisan di Leang Karampuang yang diperkirakan berusia sekitar 51.200 tahun ini sangat penting untuk pemahaman kita mengenai asal-usul seni awal manusia.

BACA JUGA: Masih Gratis! Di Mana Biskita Terkoneksi LRT Jabodebek? Berikut Jadwal Biskita Trans Depok

Untuk menentukan usia lukisan tersebut, tim peneliti menggunakan metode analisis canggih dengan laser U-series (LA-U-series) untuk mendapatkan tanggal yang akurat pada lapisan kalsium karbonat tipis yang menutupi seni tersebut.

Hasil analisis menunjukkan bahwa seni di bawah lapisan ini memiliki usia sekitar 51.200 tahun, menjadikannya lukisan gua tertua di dunia dan narasi seni paling awal yang pernah ditemukan hingga saat ini.

Oktaviana menyatakan bahwa hasil ini sangat mengejutkan, karena belum ada karya seni dari Zaman Es Eropa yang mendekati usia lukisan gua tertua di Indonesia, kecuali beberapa temuan kontroversial di Spanyol. Penemuan ini merupakan seni cadas pertama di Indonesia yang usianya melebihi 50.000 tahun.

Temuan oleh Oktaviana dan tim Griffith University menunjukkan bahwa lukisan gua yang bersifat naratif merupakan bagian penting dari budaya seni manusia awal di Indonesia pada masa itu.

BACA JUGA: DLHK Kabupaten Pangandaran Layangkan Surat kepada Pengelola TPS di Purbahayu yang Diduga Belum Berizin

Hal ini menunjukkan bahwa manusia sudah mampu berkomunikasi dalam bentuk cerita lebih dari 51.200 tahun yang lalu, meskipun kata-kata tidak bisa menjadi fosil batu, sehingga hanya penggambaran dalam bentuk seni yang tersisa. Temuan di Sulawesi ini adalah bukti tertua yang bisa diketahui dari sudut pandang arkeologi.

Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa dan Sastra BRIN, Herry Jogaswara, mengatakan bahwa temuan ini merupakan contoh bagaimana riset arkeologi jangka panjang dan kolaboratif dapat memberikan kontribusi signifikan dalam produksi pengetahuan.

Dukungan dari lembaga riset, perguruan tinggi, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), pemerintah daerah, dan mitra luar negeri sangat penting dalam kesuksesan riset ini.

Metode Analisis LA-U-Series

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: