Mahasiswa Tasikmalaya Harus Jadi Generasi Unggul dan Pendobrak Kondisi Stagnan

Mahasiswa Tasikmalaya Harus Jadi Generasi Unggul dan Pendobrak Kondisi Stagnan

Pengurus HMI Komisariat STIA YPPT Priatim Tasikmalaya bersama Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, Sabtu 22 Juni 2024 di Aula Graha Mulia Permana. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Generasi muda menghadapi ekspektasi ganda: citra keserbamudahan dan tantangan yang lebih besar dibandingkan generasi pendahulu.

Menjadi anak muda adalah berkah sekaligus tantangan. Di satu sisi, mereka dipandang sebagai penerus kepemimpinan bangsa, harapan masa depan, agen perubahan, dan pendobrak kondisi stagnan. 

Namun, di sisi lain, mereka dianggap "belum matang," minim pengalaman, rentan terhadap kenakalan dan penyalahgunaan, enggan diatur, mudah emosi, labil, dan banyak atribut stigma lainnya.

Ari Muhammad Safari, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIA YPPT Priatim Tasikmalaya 2024-2025 mengungkapkan hal tersebut usai pelantikannya, Sabtu 22 Juni 2024 di Aula Graha Mulia Permana.

BACA JUGA:Championship Series Ditiadakan, Bojan Hodak Optimis Persib Pertahankan Gelar Juara di Musim Depan

"Sebagai pemimpin baru, saya yakin kita semua memiliki visi dan semangat untuk membawa HMI ke arah yang lebih baik. Tantangan di depan kita mungkin tidak mudah, namun dengan kerja keras, kerjasama, dan dedikasi, kita pasti bisa menghadapinya," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa HMI memiliki peran strategis di kampus hingga lingkungan masyarakat. Ari mengajak pengurus baru untuk berkolaborasi di era serbamudah ini.

"Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita mulia organisasi ini, meningkatkan kualitas pendidikan, membantu sesama, dan menjadi agen perubahan positif di kalangan mahasiswa dan masyarakat," terang Ari.

Hal serupa disampaikan Ketua Umum Demisioner sebelumnya, Dikri Rizki Ramadhan. Ia menyampaikan pesan agar HMI STIA YPPT Priatim bisa menempatkan diri, berperan, dan berdampak, terutama di tengah tantangan zaman yang terus berevolusi.

BACA JUGA:Bojan Hodak Punya Peluang Bawa Persib Juara Kompetisi Penuh untuk Pertama Kali, Ini Tekad di Liga 1 2024/2025

"Indonesia diprediksi akan memasuki puncak bonus demografi dalam lima tahun ke depan. Namun, bonus tersebut dapat menjadi dilema jika tidak dipersiapkan dengan matang," tuturnya.

"Belum lagi, aging population menanti di akhir bonus demografi. Bonus demografi yang diharapkan menjadi stimulus Indonesia Emas 2045 bisa berbalik arah menjadi ancaman perekonomian," sambungnya.

Sementara itu Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan yang hadir dalam kesempatan itu menyatakan, HMI jangan meninggalkan kampus. Karena mahasiswa tugasnya harus menghidupkan kampus. 

"Teman-teman lebih memiliki kepiawaian analisis yang tajam. Mudah-mudahan dari Tasikmalaya ini banyak yang jadi tokoh nasional juga. Kepemimpinan yang gagal itu, ketika tidak ada penerusnya. Sehingga dia mesti menyiapkan kader-kadernya. Dengan kajian-kajian tentunya," tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: